Sisi Lain Batubara Indonesia Serta produk Turunannya

Sumber Daya Alam (SDA) yang jumlahnya masih sangat melimpah di Indonesia--

MUARA ENIM, enimekspres.co, - Siapasih yang tidak tahu dengan hasil tambang dalam tanah batubara. Apalagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tambang batubara tentunya tidak asing lagi dengan batubara. Batubara merupakan salah satu kandungan Sumber Daya Alam (SDA) yang jumlahnya masih sangat melimpah di Indonesia. 

Kenapabatubaradiekplorasisecarabesar-besaran di Indonesia. Karenasalahsatunya Batubara memilikinilaiekonomi yang tinggi, meskipunmasihbanyak yang memandangnyadengansebelahmata.

Batubara yang kita kenal itu memiliki emisi CO2 yang tinggi, makabatubaradikenalsebagaienergikotor (dirty energy). Meskipunbegitu, tetapibatubara di Indonseiamasihdapatmeningkatkanperekonomian, hinggamembukapeluangkerjabarubagimasyarakat.

BACA JUGA:Tomat, Kubis dan Bawang Putih Naik, Cabe Normal

Indonesia memilikicadanganbatubarahanya 3 persenuntukdunia. Meskipunterbilangangka yang sangatkecil. Setidaknyaperandari Indonesia menjadinegarapengeksporbatubaraterbesar di dunia.

Perkiraanbahwa total sumberdayabatubara Indonesia sebesar 110 M Ton, kemudian total cadangan 36 M Ton, total inventori 24 M Ton. Sementara total target eksplorasi 6 M Ton, yang tersebar di beberapaprovinsi di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Papua dansedikit di Jawa, Sulawesi serta Maluku.

Sebagaicontoh di wilayah Sumatera Selatan, ada PT Bukit AsamTbk (PTBA) yang sudahmenambangbatubaraselama 42 tahun, padatahun 2020, tercatatmemilikicadanganbatubaratertambangsebesar 3,33 miliar ton dansumberdayasebesar 8,17 miliar ton, Bukit Asamterusmenggenjotproduksidanpenjualanbatubara. Ketersediaanbatubarainijugamenjamindiversifikasibisnismelaluihilirisasibatubara.

BACA JUGA:Melalui Zakat Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat 

Nah selanjutnya, Pertambanganbatubaramasihmerupakansalahsatuindustriutama di masadepanpadasektor non-migas di Indonesia. Dengankapasitastingkatproduksi rata-rata mencapailebihdari 60 juta ton/tahun. Bahkan, cadanganbatubara di Indonesia masihmencukupiuntukjangkapanjang. Dipresiksipada 2040 diperkirakansisacadanganbatubara Indonesia mencapailebihdari 24,8miliar ton. Inimasihcukupbesar.

Tetapi, halinitidakberbandinglurusdenganpermintaan yang justruakanmengalamipenurunan 40% (4,731 ton) di 2050. Karenatelahadarencanapengetatanperaturanlingkungankhususnyauntukpembangkitlistrikdanpeningkatan EBT sebagaisumberenergi primer.

Karenahalitulah, makapemerintah Indonesia mulaimempercepattransisipenggunaanbatubarasebagaisumberkarbonbaikuntukbahanbakukimiaataupun material karbonmaju. Tentunyabatubaradiolahdenganteknologi modern namunramahlingkungan, sepertipenerapanteknologi Clean Coal Technology, Carbon Capture Storage (CCS), dan Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS).

BACA JUGA:HAR Kembali Tekankan Netralitas Demi Pemilu Berkualitas

Selain itu pemanfaatan batubara Indonesia dengan penerapan teknologi ramah lingkungan (Clean Coal Technology/CCT). Lalu Juga program coal gasifikasi (produkberupa methanol dan DME), coal liquefaction (produkberupa gasoline dan solar), coal briquette (produk berupa briket batubara-biomassa dan briket terkarbonisasi).

Selainitu, produk lain untuk batubara bisa juga diolah cokes making (produk berupa batubara metalurgi sebagai campuran untuk besi baja), coal upgrading (batubarauntukkelistrikandanindustri), ekstraksi (produkberupa material majudan REE), danekstraksi (produkberupa material argoindustrisepertiasamhumatdanasamfulvat). Kesimpulannya bahwa beberadaan batubara di Indonesia tidak akan hilang, akan tetapi tetap menjadi sumberdaya yang tidak terbuang sia-sia.(git)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan