Prosfek Sawit di Indonesia Makin Cerah, Nilai Ekspor Tembus Rp450 Triliun dan Menyerap 16 Juta Tenaga Kerja
Prosfek sawit di Indonesia makin cerah. Buktinya, menurut Kemenperin, nilai ekspor sawit tahun 2023 lalu sudah Rp450 triliun dan 16 juta tenaga kerja. Foto: ist--
KORANENIMEKAPRES.COM - Prosfek (masa depan) sawit di Indonesia makin cerah.
Buktinya, menurut Kementerian Perindustrian, nilai ekspor sawit tahun 2023 lalu sudah tembus Rp450 triliun dan telah menyerap sebanyak 16 juta tenaga kerja.
Nilai ekspor yang tembus Rp450 triliun itu berarti telah menyumbang sebesar 11,6 persen dari total ekspor non migas.
Menurut data Kementerian Perindustrian dalam laman kemenperin.fo.id tanggal 4 Oktober 2024, jika ditambah dengan usaha di sektror sawit, maka telah mencapai Rp800 triliun.
BACA JUGA:Bagaimana Teknis Pemupukan Sawit di Awal Musim Hujan?
BACA JUGA:Teknis dan Mekanisme Pemupukan Sawit di Musim Hujan
Dengan demikian, data itu mengukuhkan bahwa prosfek sawit di Indonesia makin cerah.
Menyimak prosfek sawit di Indonesia makin cerah maka wajar bila perkebunan sawit terus mengalamai peningkatan.
Contoh dan buktinya saja di Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, luas perkebunan sawit tahun 2022 ada 1.230.966 hektar.
BACA JUGA:Masuk Musim Hujan Petani Sawit Mulai Lakukan Masa Pemupukan
BACA JUGA:Daerah Produksi Sawit Tertinggi di Sumsel
Di tahun 2023 lalu, sudah naik jadi 1.254.613 hektar.