Gedung BNI Titik Nol Yogyakarta: Sejarah, Arsitektur, dan Daya Tarik Wisata
Gedung BNI di Titik Nol Kilometer Yogyakarta adalah salah satu bangunan bersejarah yang menjadi ikon penting di kota budaya ini. Foto sigit--
KORANENIMEKSPRES.COM - Gedung BNI di Titik Nol Kilometer Yogyakarta adalah salah satu bangunan bersejarah yang menjadi ikon penting di kota budaya ini.
Berlokasi di pertemuan Jalan Malioboro dan Jalan Ahmad Yani, Gedung BNI terletak tepat di kawasan Titik Nol Yogyakarta yang merupakan pusat dari banyak aktivitas dan tempat wisata penting di sekitar area tersebut termasuk Keraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg, dan Alun-Alun Utara.
1. Sejarah Gedung BNI Titik Nol Yogyakarta
Dibangun pada tahun 1920-an, gedung ini awalnya merupakan kantor dari *De Javasche Bank, bank pemerintah kolonial Belanda yang kemudian menjadi salah satu pendahulu Bank Indonesia.
BACA JUGA:Pesona Pantai Drini di Gunung Kidul DIY: Surga Tersembunyi di Selatan Yogyakarta
BACA JUGA:ASYIKNYA Wisata Malam Naik Odong-Odong di Alun-Alun Selatan Yogyakarta
Gedung ini menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, termasuk masa pendudukan Belanda, Jepang, dan hingga masa kemerdekaan.
Pada 1946, gedung ini diambil alih oleh Bank Negara Indonesia (BNI), yang pada saat itu menjadi bank pertama milik pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan.
Hingga saat ini, Gedung BNI Titik Nol Kilometer tidak hanya berfungsi sebagai kantor cabang Bank BNI, tetapi juga sebagai bangunan yang dilindungi oleh pemerintah karena nilai sejarahnya.
Bagi masyarakat Yogyakarta dan pengunjung kota ini, gedung ini adalah simbol penting dari perjalanan panjang sejarah dan perekonomian di Indonesia.
BACA JUGA:Gunung Api Purba Nglanggeran: Destinasi Sejarah dan Alam Menakjubkan di Yogyakarta
2. Arsitektur Bergaya Art Deco yang Mempesona
Gedung BNI Titik Nol Yogyakarta memiliki desain arsitektur yang khas dengan gaya Art Deco yang populer pada awal abad ke-20.
Gaya Art Deco yang tampak pada bangunan ini mencerminkan sentuhan modern dari masa kolonial, yang menghadirkan kesan elegan, megah, dan kokoh.