Satu serangan diatasi muncul yang lain: lebih canggih. Media jenis baru ternyata punya kelemahannya sendiri. Apalagi kalau namanya cepat melejit.
Agenda pleno berikutnya: emas 6 ton. "Sampai seri ke 4 tulisan Disway belum berhasil mengonstruksikan kejadian sebenarnya," gugat seorang perusuh bernama Kuswandi.
Itu benar sekali.
Saya harus mengakui belum bisa merekonstruksikan seluruh potongan-potongan peristiwa. Dan itu utang saya. Peristiwa besar ini lepas dari liputan serius media.
BACA JUGA:Ciptakan Generasi Penerus Berkualitas
Saya pun baru tahu belakangan. Ibarat orang ketinggalan kereta saya harus mengejar. Caranya: buka-buka arsip media apa saja.
Saya tidak mendapatkan gambaran utuh sama sekali. Saya hanya dapat potongan-potongan kecil sekali. Hanya serpihan. Belum ada keterangan dari sumber primer.
Saya pun masih sebatas menyajikan potongan-potongan. Angkanya pun kadang salah: soal 1,1 ton yang saya tulis hanya 152 kg. Hanya potongannya lebih besar. Dari beberapa sumber primer.
Sampai seri 5 sebenarnya saya sudah bisa ambil kesimpulan sementara: peristiwa ini mengarah ke skema ponzi. Tapi belum terungkap siapa sutradara dan pelaku utama ponzi itu.
Apakah pleno pertama tidak membahas dukungan calon presiden?
Ada. Sifatnya pancingan. Tapi saya sendiri sudah biasa memancing. Kali ini tidak terpancing. Aman. Disway bisa tetap netral.
Banyak agenda lain dibahas di pleno pertama. Tapi mereka tidak boleh telat tidur. Keesokan harinya harus bangun sebelum subuh. Padahal ada yang datang dari kota sejauh Padang Sidempuan, Palembang, dan Kupang.
Acara pagi harinya adalah rutin: senam satu jam penuh. Nonstop. Sabtu pagi adalah ulang tahun ke-7 senam kami. Inilah senam jenis medium impact.
BACA JUGA:Ciptakan Lingkungan Belajar Kondusif dan Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Saya tidak akan kuat zumba atau aerobik. Itu high impact. Tapi saya juga merasa tidak cukup kalau hanya jalan kaki atau senam biasa. Itu terlalu low impact.
Saya setuju dengan pernyataan ini: musuh utama orang tua adalah kaki. Maka masa otot tidak boleh terus berkurang –mengikuti pertambahan umur.