Ini bisa terkait dengan kepribadian atau gaya hidup yang lebih impulsif dan tidak sabaran.
BACA JUGA:Polisi Akan Tindak Tegas Pelaku Balap Liar di Kecamatan Lembak
BACA JUGA:Herman Deru Gubernur Sumsel yang ke Berapa? Dari masa ke masa ini daftar lengkapnya
4. Lingkungan sosial atau keluarga:
Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan konflik atau kekerasan, mereka mungkin lebih cenderung untuk menganggap bahwa menciptakan keributan adalah hal yang normal.
Pengaruh keluarga atau teman juga bisa memperkuat perilaku ini.
5. Pengaruh media atau hiburan:
BACA JUGA:Mahasiswa UNSAN Sosialisasikan Sertifikat Elektronik di Lokasi KKN
BACA JUGA:Dari Seputar Fakta Jembatan Ampera Ada Hal yang Tinggal Kenangan tak kan Pernah Terulang
Beberapa orang mungkin terpengaruh oleh media atau budaya hiburan yang mengagungkan keributan atau drama, dan ini dapat memengaruhi mereka untuk mencari perhatian atau konflik secara tidak sadar.
6. Kurangnya keterampilan komunikasi:
Beberapa orang mungkin tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang sehat, sehingga mereka memilih untuk melakukannya melalui konfrontasi atau keributan, karena merasa itu satu-satunya cara yang efektif untuk mengekspresikan diri.
7. Gangguan mental atau emosional:
BACA JUGA:Mahasiswa UIN Terbitkan 3 Buku dan Puluhan Artikel Jurnal Padahal Masih Semester I
BACA JUGA:2 Danau Cantik di Muara Enim yang Bikin Betah! Sudah Pernah ke Sini?
Dalam beberapa kasus, gangguan mental atau emosional seperti gangguan kepribadian atau kecemasan sosial dapat memicu seseorang untuk sering menciptakan ketegangan sebagai cara mengatasi perasaan mereka.