Kisah Tragis Meninggalnya Ali bin Abi Thalib

Rabu 26 Mar 2025 - 20:56 WIB
Reporter : Sherli
Editor : Leo

KORANENIMEKSPRES.COM - Kisah kematian Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat dalam Islam, adalah peristiwa yang sangat bersejarah dan penuh tragis. 

Ali wafat pada tahun 661 M setelah mengalami serangan fatal dari seorang pembunuh yang bernama Abdurrahman bin Muljam, yang merupakan seorang Khawarij.

Cerita dimulai setelah Ali terlibat dalam Perang Siffin pada tahun 657 M melawan Muawiyah bin Abu Sufyan, yang kemudian berlanjut pada perpecahan internal di kalangan umat Islam. 

Sebagian kelompok, yang dikenal dengan sebutan Khawarij, menentang pemerintahan Ali setelah Perjanjian Tahkim (arbitrase) yang diadakan untuk menyelesaikan perselisihan dengan Muawiyah. 

BACA JUGA:Mengapa Rasulullah Menganjurkan Berbuka yang Manis-Manis Terlebih Dahulu? Ini Alasannya!

BACA JUGA:Alasan Mengapa Rasulullah Menyarankan Tidur Miring ke Sebelah Kanan

Mereka merasa bahwa Ali telah melakukan kesalahan dengan menerima arbitrase, dan mereka mulai memberontak terhadap kepemimpinan Ali.

Ali, yang saat itu adalah khalifah, terus berjuang melawan kelompok Khawarij. 

Pada suatu malam yang gelap di tahun 661 M, saat Ali sedang beribadah di masjid Kufah, ia diserang oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij yang telah merencanakan pembunuhan tersebut. 

Bin Muljam menyerang Ali dengan pedang yang diracuni, dan Ali terluka parah di kepalanya. 

BACA JUGA:Kisah Rasulullah dan Pengemis Buta yang Membuat Hati Tersentuh

BACA JUGA:Bulan Terbelah? Ternyata Ini Adalah Salah Satu Mukjizat Rasulullah!

Meskipun Ali selamat sejenak setelah diserang, ia akhirnya meninggal akibat lukanya pada 21 Ramadan 40 H (661 M).

Sebelum meninggal, Ali memberi pesan-pesan bijak kepada anak-anak dan pengikutnya. 

Ia juga memberikan nasihat tentang pentingnya persatuan umat Islam, serta meminta agar pihak yang bertanggung jawab atas kematiannya dihukum dengan adil.

Kategori :