Kerusakan otak akibat cedera kepala, stroke, atau penyakit lainnya dapat menyebabkan pikun.
BACA JUGA:Masuk ke Sumsel Ratusan Triliun: Apakah Investasi Raksasa Ini Merubah Segalanya?
BACA JUGA:Ketua Umum PERBANAS Periode 2024–2028 Kini Dijabat Direktur Utama BRI Hery Gunardi
4. Faktor Genetik
Faktor genetik dapat memainkan peran dalam perkembangan pikun.
Beberapa orang mungkin memiliki gen yang meningkatkan risiko mereka mengalami pikun.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Sita Barang Bukti PMI sebesar Rp50 Juta
BACA JUGA:Pastikan Pemberdayaan UMKM Terealisasi dan Tepat Sasaran
Gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, dan kebiasaan merokok, dapat meningkatkan risiko pikun.
6. Penyakit Lainnya
Penyakit lainnya, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, dapat meningkatkan risiko pikun.
7. Penggunaan Obat-obatan
BACA JUGA:WABUP : Peran Media Jaga Transparansi Kinerja Pemerintahan
BACA JUGA:Kenapa Mobil Kesayangan Harus Dicuci ke Steam Mobil? Ini Jawabannya
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat penenang atau obat tidur, dapat menyebabkan efek sampingan yang mempengaruhi fungsi kognitif.