KORANENIMEKSPRES.COM----Kota Sawahlunto, yang terletak sekitar 95 kilometer sebelah timur laut Kota Padang, Sumatera Barat, menyimpan kisah sejarah yang luar biasa dan pesona geografis yang unik.
Kota ini dikelilingi oleh tiga kabupaten penting di wilayah Sumatera Barat: Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Sijunjung.
Letaknya yang berada di tengah barisan perbukitan menjadikannya sebuah kota dengan karakter geografis yang khas dan berbeda dari kebanyakan kota lain di Indonesia.
Sawahlunto dikenal luas sebagai kota tambang tertua di Asia Tenggara, sebuah julukan yang tidak lepas dari sejarahnya sebagai pusat pertambangan batubara yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada abad ke-19.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Daerah Tambang, Tapi Masa Depan Bisnis Hijau Dimulai dari Sumatera Selatan!
Sejarah panjangnya sebagai daerah tambang dimulai sejak ditemukannya cadangan batubara di daerah ini, yang kemudian dieksplorasi secara besar-besaran oleh Belanda untuk mendukung kebutuhan industri dan transportasi kolonial.
Namun bukan hanya sejarah pertambangannya yang menarik. Kota Sawahlunto juga memiliki julukan unik, yaitu "Kota Kuali.
" Julukan ini bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari ketinggian, bentuk geografis Sawahlunto yang dikelilingi oleh perbukitan Bukit Barisan memberikan kesan seperti sebuah kuali raksasa.
Fenomena ini tidak hanya menjadi daya tarik visual tetapi juga menambah nilai cerita budaya dan geografis kota tersebut.
BACA JUGA:Ekonomi Muara Enim Tembus Rp118 Triliun! Tambang Kuasai 72% PDRB
Dalam beberapa tahun terakhir, Sawahlunto mulai menata ulang identitasnya sebagai kota wisata sejarah.
Banyak peninggalan masa kolonial yang masih terawat dengan baik, seperti Museum Goedang Ransoem, Lubang Tambang Mbah Suro, dan Stasiun Kereta Api tua yang menjadi bukti kejayaan masa lalu kota ini.
Bahkan, pada tahun 2019, kawasan tambang batubara Ombilin di Sawahlunto resmi diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO, menjadikan kota ini semakin dikenal di kancah internasional.
Daya tarik Sawahlunto sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya terus dikembangkan.
BACA JUGA:Sektor Pertambangan Muara Enim: Pilar Pertumbuhan Ekonomi Daerah