Pelabuhan ini dibangun dengan infrastruktur ramah lingkungan, mulai dari sistem digital pelacakan kontainer hingga dermaga serbaguna yang dapat menampung kapal besar berstandar internasional.
Tak hanya itu, pelabuhan juga terhubung langsung dengan jalan tol dan jalur kereta api logistik, menciptakan integrasi antarmoda yang efisien.
BACA JUGA:Kalah Palembang dan Muara Enim! Daerah di Sumsel Ini jadi Sarang Investasi Asing Puluhan Triliun
Proyek ini merupakan bagian dari 15 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadikan Sumsel sebagai pionir dalam sistem logistik hijau Indonesia.
Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan sektor swasta, pelabuhan ini diharapkan menjadi episentrum ekspor Indonesia bagian selatan, terutama dalam perdagangan komoditas unggulan seperti karet, batubara, dan CPO.
Ekspor Global, Dampak Lokal
Keuntungan dari keberadaan pelabuhan ini tak hanya dinikmati oleh dunia industri besar.
Para pelaku UMKM dan petani lokal kini memiliki akses lebih mudah untuk mengirim produk mereka ke pasar mancanegara.
Hal ini memicu pertumbuhan ekonomi mikro yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Berkat pelabuhan ini, nilai ekspor Sumsel diprediksi naik signifikan dalam 5 tahun ke depan. Sumsel pun digadang-gadang akan menjadi hub logistik maritim di kawasan barat Indonesia.
Pelabuhan Ramah Lingkungan: Visi Jangka Panjang
Tak kalah penting, pembangunan pelabuhan ini juga menekankan aspek keberlanjutan.
Dilengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah dan penggunaan energi terbarukan, pelabuhan ini masuk dalam kategori eco-port pertama di luar Pulau Jawa.