Pertama, tanazul karena sakit, dengan syarat jemaah memiliki rekomendasi dari petugas kesehatan kloter dan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah.
BACA JUGA:Tingkatkan Perdagangan dan Industrialisasi, Ini Dua Proyek Besar di Sumsel
Kedua, tanazul untuk pengisian seat kosong yang diperuntukkan bagi jemaah dengan alasan penggabungan kloter, keperluan dinas, atau kebutuhan khusus lainnya dalam satu Embarkasi.
“Program ini sangat membantu agar jemaah yang memiliki kebutuhan mendesak tetap bisa kembali ke Tanah Air dengan aman, tertib, dan nyaman,” tambah Syafitri.
Sementara itu, Humas PPIH Debarkasi Palembang H. Abdul Qudus menyampaikan bahwa hingga Kloter 5 ini, Debarkasi Palembang telah menerima total 1.841 jemaah haji.
Proses pemulangan jemaah masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
BACA JUGA:Masa Depan Logistik Nasional, Pelabuhan Palembang Baru Bawa Harapan Besar Logistik Indonesia
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Perlindungan Sosial kepada Pelaku Usaha Sultan Muda Muara Enim
“Selanjutnya, kami akan menyambut kedatangan jemaah dari Provinsi Bangka Belitung di Kloter 6, 7, dan 8.
Namun, jemaah dari Babel tidak akan singgah di Asrama Haji Palembang.
Mereka hanya transit di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, lalu melanjutkan penerbangan ke Pangkal Pinang,” ungkap Abdul Qudus.
Hal ini dikarenakan Bangka Belitung telah menjadi bagian dari Embarkasi Antara.
BACA JUGA:Jangan Larang Anak Untuk Meniup Balon
BACA JUGA:Sumsel Pelopor Pembangunan Berkelanjutan, Pelabuhan Ini jadi Tonggak Utama
Proses penerimaan dan pemulangan jemaah sepenuhnya dilakukan di Asrama Haji Pangkal Pinang.