Gagasan utama di balik pembangunan jembatan ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jembatan sepanjang 13,5 kilometer ini akan dimulai dari Desa Tanjung Tapa, Kabupaten OKI (Sumsel) menuju Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan (Babel).
Jembatan ini tidak hanya memperpendek waktu tempuh lintas-provinsi secara signifikan, tetapi juga akan membuka akses baru bagi distribusi barang, pariwisata, dan pergerakan masyarakat di kedua wilayah.
BACA JUGA:Sumsel Dapat Rp135 Triliun Lebih Proyek Raksasa: 4-5 Tahun Lagi Ekonomi Sumsel Cemerlang
BACA JUGA:Sumsel Terhubung ke Pasar Global melalui Pelabuhan Baru Palembang
Manfaat Ekonomi dan Sosial: Dari UMKM hingga Pariwisata
Jika jadi dibangun, berikut 5 manfaat ekonomi langsung dan tidak langsung dari Jembatan Bahtera Sriwijaya sangat besar:
1. Arus logistik barang dari Sumsel ke Bangka dan sebaliknya akan meningkat drastis.
2. UMKM dari kedua wilayah bisa mendapatkan pasar baru secara cepat.
3. Transportasi darat yang sebelumnya harus melalui laut, kini bisa langsung dilalui kendaraan.
BACA JUGA:Pelabuhan Tercanggih di Sumsel jadi Kunci Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
4. Sektor pariwisata akan melonjak karena konektivitas lebih mudah dan cepat.
5. Efek jangka panjang berupa peningkatan investasi di kawasan perbatasan seperti OKI dan Bangka Selatan.
Jembatan ini akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi baru, bukan hanya untuk Sumsel dan Babel, tapi juga untuk Indonesia bagian barat.
Jembatan Bahtera Sriwijaya bukan hanya penghubung dua titik geografis. Ia adalah jembatan harapan, mobilitas, dan kesejahteraan. Dari sudut pandang pembangunan nasional, proyek ini bisa menjadi contoh sinergi antar daerah yang berpikir visioner dan progresif.