NASIONAL,KORANENIMEKSPRES.COM - Proses pemulangan jemaah haji Indonesia tahun 2025 tetap berjalan sesuai rencana, meskipun dua kloter asal Surabaya sempat mengalami penundaan penerbangan akibat alasan keamanan di wilayah udara Timur Tengah.
Dua kelompok terbang (kloter) dari Embarkasi Surabaya, yakni SUB 43 dan SUB 44, masing-masing berisi sekitar 380 jemaah, mengalami penundaan kepulangan.
Penundaan ini terjadi karena maskapai yang digunakan, Saudia Airlines, mempertimbangkan faktor keselamatan penerbangan akibat eskalasi situasi di beberapa kawasan Timur Tengah.
Penjelasan ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, di Makkah, Selasa (24/6/2025).
BACA JUGA:Dari 170,73 Km Tol Palembang-Jambi tuk Satukan 2 Provinsi Ada Progres 1,7% tapi Ada yang Sudah 80%
BACA JUGA:Bermodal Rp135 Triliun Dalam Bentuk Proyek Infrastruktur untuk Sumsel Gapai Ekonomi Cetah
Menurut Hilman, meski terjadi penundaan, seluruh jemaah telah dievakuasi ke hotel-hotel di Jeddah dalam kondisi aman.
“Alhamdulillah, jemaah sudah ditempatkan di hotel dengan nyaman sambil menunggu kabar lebih lanjut dari maskapai,” ujar Hilman.
Penundaan terjadi pada jadwal penerbangan yang seharusnya berlangsung awal pekan ini.
Namun, hingga saat ini belum ada jadwal terbaru untuk kedua kloter tersebut.
BACA JUGA:Sumsel Memulai Era Baru Ekonomi: Apa Saja Dasarnya?
BACA JUGA:UGM Peringkat 6 Dunia SDG Tanpa Kemiskinan, Komitmen Kuat Dukung Pembangunan Berkelanjutan
Hilman menambahkan, rotasi pesawat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi jadwal kepulangan.
Selain dua kloter yang tertunda, proses pemulangan jemaah lainnya tetap berlangsung normal dan terjadwal.
Hilman memastikan, mayoritas penerbangan menggunakan rute aman melalui wilayah udara Oman.