KORANENIMEKSPRES.COM,--- Jadi wilayah terstrategis di Pulau Sumatera, ekonomi Sumsel melejit pasca 5 daerah dikelilingi jakan tol.
Tapi, provinsi dengan penduduk nyaris 10 juta jiwa ini belum puas dengan pertumbuhan ekonomi yang masih di angka 5,22 persen per triwulan I 2025 (data BPS Sumsel 2025).
Sumsel optimis dengan tambah 4 ruas jalan tol vital lagi maka pertumbuhan ekonomi Sumsel minimal di tahun 2029 sudah di angka 6,0 persen.
3 ruas tol yang ada sekarang yaitu Palembang-Inderalaya, Palembang-Kayu Agung dan Simpang Inderalaya-Prabumulih telah membuktikan mampu menopang sektor perdagangan dan melancarkan perputaran ekonomi.
BACA JUGA:Menginspirasi Perubahan Nasional, Jalan Tol dan Pelabuhan angkat Ekonomi Sumsel
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan potensinya sebagai wilayah strategis di Pulau Sumatera.
Hal ini semakin diperkuat dengan kehadiran proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melintasi lima daerah penting di provinsi Sumsel, yakni Kayuagung (OKI), Palembang, Indralaya (Ogan Ilir), Kota Prabumulih,Betung (Banyuasin), Musi Banyuasin (Tol Baleno).
Dari kelima daerah tersebut, Kota Palembang, yang merupakan ibu kota Sumsel dengan jumlah penduduk mencapai 1,7 juta jiwa, menjadi wilayah paling strategis karena dilalui oleh tiga ruas jalan tol.
Pertama, Palembang terhubung dengan jalur JTTS yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni (Lampung) hingga Kramasan, Palembang.
BACA JUGA:Ekonomi Sumsel Dipacu Jalan Tol! 4 Proyek Raksasa Siap Buka Akses & Lapangan Kerja
BACA JUGA:Tol Trans-Sumatra Lampung: Gerbang Baru Ekonomi dan Aksesibilitas Wilayah Strategis di Lampung
Kedua, Palembang juga terhubung dengan jalan tol yang mengarah ke Jambi. Proyek tol seksi Kramasan hingga Pangkalan Balai di Banyuasin akan segera rampung, sementara tol hingga Betung diperkirakan selesai pada akhir 2024.
Selain itu, pengerjaan ruas Betung-Tempino (Jambi), terutama seksi Bayung Lencir-Tempino, saat ini masih berlangsung.