KORANENIMEKSPRES.COM,---Sumatera Selatan kembali mencetak sejarah dalam sektor agribisnis.
Melalui program pencetakan 48.000 hektar sawah baru pada tahun 2025, provinsi ini bersiap mendobrak dominasi Jawa Tengah sebagai penghasil padi terbesar nasional.
Selain strategi ketahanan pangan, langkah ini sekaligus menjadi injeksi ekonomi besar-besaran untuk daerah.
“Ini bukan sekadar proyek pertanian. Ini adalah infrastruktur ekonomi. Setiap hektar sawah menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli petani, dan membuka pintu bagi investasi hulu hingga hilir,” ujar Gubernur Sumsel Herman Deru, dalam penandatangan kontrak konstruksi cetak sawah pada 18 Juni 2025.
Banyuasin, Jantung Produksi Padi
Banyuasin, kabupaten yang baru berusia 22 tahun, kini menjadi jantung produksi padi Sumsel.
Dengan output padi mencapai 892 ribu ton per tahun, wilayah ini menyumbang hampir setengah produksi beras provinsi. Ibukotanya, Pangkalan Balai, hanya terpaut 40 km dari Kota Palembang.
Kabupaten ini menunjukkan bahwa pemekaran daerah bukan hanya soal administrasi, tetapi bisa menjadi titik tolak pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang modern dan produktif.
Distribusi Cetak Sawah: Pemerataan Ekonomi Pertanian
Dari total 48.000 hektar sawah yang akan dicetak, distribusinya menjangkau berbagai wilayah:
Musi Banyuasin: 9.400 ha
OKU Timur & Ogan Ilir: masing-masing 10.600 ha
OKI: 11.400 ha
PALI, Muratara, Muara Enim, Empat Lawang, Musi Rawas: sisanya tersebar merata
Langkah ini bukan hanya mempersiapkan suplai pangan nasional, tetapi juga mendistribusikan peluang ekonomi di wilayah yang sebelumnya belum tergarap optimal dalam sektor pangan.
BACA JUGA:Sumsel Tembus 3 Besar Daerah Produksi Padi Nasional Ditopang Kabupaten 40 Km dari Palembang Ini
Ketahanan Pangan = Ketahanan Ekonomi