Menuju Generasi Emas 2045: Pemuda Nakal di Sumsel Masuk Barak Laskar Pandu Satria

Kamis 03 Jul 2025 - 13:59 WIB
Reporter : Selva
Editor : Selva

koranenimekspres.com - Barak Laskar Pandu Satria adalah barak bagi pemuda nakal di Sumsel dalam menuju generasi emas 2045. 

Pemuda nakal masuk barak Laskar Pandu Satria ini gebrakan baru Gubernur Sumsel Herman Deru. 

Menurut Gubernur, pemuda nakal itu sebenarnya pribadi yang mengalami masalah di internal diri mereka sehingga butuh bimbingan. 

Dan di barak Laskar Pandu Satria ini, pemuda nakal yang biasa disebut masyarakat itu akan mendapat materi pendidikan karakter. 

BACA JUGA:48.000 Hektar Sawah Baru Dicetak, Sumsel Dampingi Jawa Tengah Produksi Padi Terbesar di Indonesia

BACA JUGA:Isi Liburan Sekolah ke 10 Tempat Wisata Terindah di Sumsel

Ini disampaikan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (HD) dalam pembukaan pendidikan karakter Laskar Pandu Satria, 2 Juli 2025. 

Dalam sambutannya, HD menyampaikan melalui retret yang dilakukan para para pemuda nakal ini akan dididik menjadi generasi muda yang bisa menyelesaikan persoalan internal mereka masing-masing agar mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang lebih baik.

"Anak-anak yang kita terima saat ini, atas persetujuan orang tua dan guru mereka, adalah anak-anak yang patut kita hargai. Mereka adalah anak-anak yang sadar akan kekurangannya dan siap digembleng untuk menjadi pribadi yang kuat serta siap berkompetisi secara positif," ujar HD.

HD juga mengingatkan bahwa bonus demografi 2045 bukan sekadar menandai 100 tahun Indonesia Merdeka, tetapi juga menandakan kesiapan para pemuda kita dalam bersaing di kancah global.

BACA JUGA:Bukan Cuma Batubara! Sumsel Bangkit Jadi Raksasa Sayuran Nasional, Penyangga Baru Pangan Nasional

BACA JUGA:Jalur Emas Ekonomi Baru! Sumsel Siap Rebut Peran Industri dari Pulau Jawa lewat 4 Tol Strategis

HD juga menilai perkembangan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI) harus bisa dimanfaatkan oleh generasi muda secara maksimal.

"AI adalah teknologi yang suka tidak suka harus kita kuasai. Kita tidak boleh jadi pecundang, justru harus jadi penguasa dan pemanfaat dari teknologi baru ini", tutur HD.

Kategori :