KORANENIMEKSPRES.COM — Bukan tanpa alasan pemerintah pusat jor-joran menggelontorkan triliunan rupiah untuk membangun jalan tol di Sumatera Selatan (Sumsel).
Di balik pembangunan empat ruas tol baru dan tiga ruas utama yang telah ada, terdapat misi besar untuk mengubah wajah Sumsel menjadi pusat ekonomi, industri, dan distribusi terintegrasi di Pulau Sumatera.
Langkah ambisius ini bukan proyek tiba-tiba. Sejak pertemuan strategis para gubernur se-Sumatera di Palembang pada Februari 2012 bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan, Sumsel telah ditetapkan sebagai pusat awal perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Kini, lebih dari satu dekade kemudian, Sumsel menjadi poros utama dari total 2.800 km jaringan tol Sumatera yang terus dikebut hingga 2031.
4 Tol Baru + 3 Tol Utama: Sumsel Jadi Superhub Jalan Tol
Sejauh ini, tiga ruas tol utama telah rampung, yaitu:
1. Tol Kayu Agung–Palembang–Betung
2. Tol Simpang Indralaya–Muara Enim
3. Tol Lubuklinggau–Curup–Bengkulu
BACA JUGA:4 Tol Raksasa Mengkoneksikan 4 Provinsi: Jantung Logistiknya di Sumsel
Kini, pemerintah menambah empat ruas tol baru yang segera dibangun dan ditarget selesai secara bertahap mulai 2026, memperkuat konektivitas antarprovinsi.
Mengapa Negara Fokus Besar ke Sumsel? Ini 7 Alasannya:
1. Lokasi Geografis: Jantung Pulau Sumatera
Sumsel berada di tengah-tengah Pulau Sumatera, menjadikannya titik ideal untuk koneksi lintas utara-selatan maupun barat-timur. JTTS memang dirancang untuk membelah pulau ini, dan Sumsel adalah simpul strategisnya.
2. Pertumbuhan Ekonomi Konsisten
Ekonomi Sumsel terus tumbuh dalam dekade terakhir, terutama di sektor energi, pertanian, dan manufaktur. Jalan tol diharapkan menjadi akselerator perdagangan lintas wilayah dan penggerak investasi.