KORANENIMEKSPRES.COM----Sumatera Selatan tidak lagi hanya dikenal sebagai penghasil batu bara.
Kini, provinsi ini tengah bertransformasi menjadi pusat ekonomi hijau dan industri berkelanjutan berkat dorongan 15 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang disiapkan hingga 2045.
Infrastruktur Jadi Tulang Punggung Ekonomi Regional
Transformasi Sumsel dimulai dari konektivitas. Proyek Jalan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung menjadi akses vital antar wilayah, mempercepat logistik dan mobilitas penduduk.
BACA JUGA:Mega Proyek 15 PSN Jadikan Sumsel Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Industri Masa Depan!
Sementara itu, Pelabuhan Palembang New Port dipersiapkan sebagai simpul perdagangan global, memperkuat posisi Sumsel dalam jalur ekspor-impor nasional.
Jalur kereta api Kertapati–Lahat dan pengembangan LRT Sumsel akan menurunkan kemacetan, sekaligus mendorong perpindahan masyarakat ke moda transportasi ramah lingkungan.
Dari Batu Bara ke Energi Bersih
Salah satu langkah paling berani Sumsel adalah mengolah sumber daya alamnya menjadi energi ramah lingkungan.
Proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim akan mengubah komoditas lama menjadi bahan bakar bersih dan efisien.
Di saat bersamaan, pembangunan Green Refinery di Plaju menjadikan Sumsel pionir bahan bakar hijau di Indonesia—memproduksi energi dari sumber berkelanjutan tanpa mengorbankan lingkungan.
BACA JUGA:Jalan Tol, Pelabuhan Internasional dan Sederet PSN Bangkitkan Perekonomian dan Kemajuan Sumsel
Solusi Sampah Cerdas: Listrik dari Limbah
Kota Palembang tak mau tertinggal. Inovasi pengelolaan sampah lewat proyek PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) jadi bukti komitmen Sumsel menuju ekosistem kota hijau.
Sampah rumah tangga diubah menjadi energi listrik, mengatasi dua masalah sekaligus: limbah dan kebutuhan energi.
Ketahanan Pangan lewat Irigasi dan Pertanian Modern
BACA JUGA:Status Pembangunan Tol Prabumulih-Muara Enim Tidak Masuk Daftar PSN
Tidak hanya soal energi, Sumsel juga memperkuat sektor pertanian lewat pembangunan Bendungan Tiga Dihaji serta jaringan irigasi Lematang dan Komering.
Ini bukan hanya mendukung petani, tapi juga menjawab tantangan ketahanan pangan nasional dengan pasokan air yang lebih stabil dan hasil panen yang meningkat.