Hanya untuk pembangunan Bayung Lencir–Tempino, nilai investasi sudah menyentuh Rp 2,7 triliun. Ini menegaskan betapa strategisnya peran jalan tol dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Dari sisi pariwisata, waktu tempuh yang lebih singkat akan membuka peluang baru bagi destinasi wisata alam dan budaya di sepanjang jalur tol.
Bahkan lima bupati di Sumsel dan Lampung telah mengusulkan perluasan jalur tol untuk mempercepat arus wisatawan.
BACA JUGA:Data dan Fakta Seputar Tol Palembang-Jambi yang Bisa Tembus 2 Jam
Lebih dari Sekadar Jalan, Ini Akses Masa Depan
Tol Palembang–Jambi bukan hanya penghubung dua kota, tapi jembatan masa depan ekonomi Sumatera Selatan. Proyek ini tidak hanya menjanjikan kecepatan, tapi juga efisiensi distribusi, peningkatan investasi, dan pertumbuhan UMKM lokal.
Dengan perencanaan matang dan eksekusi cepat, Sumsel siap menjadi episentrum konektivitas di Sumatera. Jalan tol ini bisa jadi motor penggerak baru ekonomi regional yang lebih kompetitif di era digital.
Jika dulu Palembang ke Jambi harus ditempuh nyaris seharian, kini hanya butuh waktu secangkir kopi. Jalan tol Trans Sumatera di Sumsel bukan sekadar proyek fisik, tetapi simbol revolusi infrastruktur yang berdampak langsung bagi jutaan penduduk.