KORANENIMEKSPRES.COM - Rasa takut terhadap ketinggian atau dalam istilah psikologi disebut akrofobia adalah ketakutan berlebihan terhadap tempat tinggi.
Ketakutan ini bisa ringan (merasa cemas saat berdiri di balkon) hingga ekstrem (panik hanya membayangkan ketinggian).
Berikut penjelasan apa yang membuat orang takut ketinggian:
1. Respons Evolusioner
BACA JUGA:8 Keunikan Kupu-Kupu yang Harus Anda Tau
BACA JUGA:Benarkah Semut Hewan yang Tidak Tidur?
Ketakutan terhadap ketinggian adalah mekanisme bertahan hidup.
Manusia secara alami menghindari tempat berbahaya (seperti tebing atau tempat tinggi tanpa pelindung) untuk mencegah jatuh dan cedera.
Ini adalah bagian dari naluri biologis — bukan semata-mata “penakut”.
2. Faktor Genetik dan Neurokimia
BACA JUGA:Pembangunan Pelabuhan Internasional di Sumsel Berkontribusi Besar Ledakan Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Diguyur Proyek Puluhan Triliun Sumsel Kini di Ambang Revolusi Ekonomi
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik terhadap gangguan kecemasan.
Struktur otak dan zat kimia seperti serotonin dan kortisol bisa mempengaruhi tingkat ketakutan seseorang.
3. Masalah Keseimbangan atau Persepsi Visual
Ketika seseorang berada di tempat tinggi, otak memproses sinyal visual dan sensorik untuk menjaga keseimbangan.
BACA JUGA:Bukan di Pulau Jawa! Di Sumsel Jaringan Jalan Tol Mengubah Segalahnya
BACA JUGA:8 Keunikan Kupu-Kupu yang Harus Anda Tau