Contoh: reformasi 1998 di Indonesia terjadi karena demo besar-besaran yang menuntut perubahan sistem pemerintahan.
5. Solidaritas dan Dukungan terhadap Isu
Tidak semua peserta demo terkena langsung oleh masalah yang diangkat, tapi mereka ikut karena rasa solidaritas dan kesadaran sosial.
BACA JUGA:Job Fair MEMBARA, Kabar Gembira untuk Warga Muara Enim: Disnaker Siapkan Momentum Besar
Misalnya: demo buruh didukung mahasiswa atau aktivis HAM.
6. Reaksi terhadap Ketidakadilan yang Menumpuk
Kadang demo muncul karena rasa frustrasi yang sudah lama ditahan, seperti masalah kemiskinan, ketimpangan, atau korupsi.
Sekali ada pemicu, massa bisa turun dalam jumlah besar karena sudah jenuh.
BACA JUGA:60 Tahun Penantian di Depan Mata: Tol Palembang-Jambi Selesai Uji Laik Kini Tunggu SLFO
BACA JUGA:Alasan Seksi 1 Tol Sigli-Banda Aceh Belum Dibuka untuk Umum: Pengendara Dilarang Masuk!
7. Sebagai Bentuk Pendidikan Politik
Bagi sebagian orang (terutama mahasiswa), demo juga jadi ajang edukasi dan partisipasi dalam kehidupan bernegara.
Mereka belajar menyampaikan pendapat, mengorganisir massa, dan berdiskusi tentang isu kebangsaan.
Kesimpulan:
BACA JUGA:Negara Punya Alasan sehingga Guyur Sumsel Banyak Proyek Besar Puluhan Triliun
BACA JUGA:Bangga Masyarakat Semangat Tempuh Pendidikan Tinggi
Demo adalah ekspresi dari suara rakyat. Jika aspirasi tidak ditampung secara adil dan terbuka, maka demo jadi salah satu jalan untuk menyuarakan perubahan.