Ledakan inilah yang kemudian melepaskan potasium sitrat dari kulit singkong sehingga mampu memadamkan api hingga radius 60cm dari pusat ledakan, tergantung ukuran bola yang digunakan.
BACA JUGA:Peduli Generasi Muda, PHE Jambi Merang bersama Kepolisian Ajak Pelajar Perangi Judi Online
Inovasi ini membuktikan, limbah singkong pun bisa jadi senjata ampuh melawan kebakaran bagi warga Dusun Selaro.
“Pelatihan ini sangat membantu kami, karena Dusun Selaro memang rawan kebakaran hutan dan lahan. Kini kami tahu cara memanfaatkan kulit singkong menjadi sesuatu yang berguna sekaligus melindungi lingkungan,” ungkap Elisa, salah satu anggota KWT Embun Pagi yang menjadi peserta pelatihan, dengan penuh antusias.
Pelatihan yang digelar menjadi bukti sinergi PHE Jambi Merang bersama akademisi dan masyarakat dalam membangun budaya keselamatan serta kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan pemanfaatan limbah.
Ke depan, program ini akan terus didampingi oleh PHE Jambi Merang dan Fakultas Pertanian Universitas Jambi sebagai komitmen berkelanjutan untuk mendukung masyarakat di daerah rawan kebakaran.