KORANENIMEKSPRES.COM — Sumatera Selatan kian mengukuhkan diri sebagai episentrum infrastruktur Sumatera.
Lima wilayahnya kini masuk “jalur emas” proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS): Kayuagung, Palembang, Indralaya, Prabumulih, dan Betung.
Pertumbuhan perdagangan dan distribusi barang di lima daerah tersebut terus menggeliat, menandai lahirnya kawasan-kawasan ekonomi baru.
Ke depan, Muara Enim dan Lubuk Linggau juga diproyeksikan menyusul masuk jalur emas setelah ruas tol Prabumulih–Muara Enim dan Lubuk Linggau–Bengkulu rampung.
BACA JUGA:7 Alasan Tol Sumsel Jadi Poros Ekonomi Baru Sumatera, Bukan Sekadar Jalan Bebas Hambatan
Palembang: Kota Tertua, Pusat Tol Modern
Sebagai ibu kota Sumsel dengan populasi hampir 1,7 juta jiwa, Palembang menempati posisi sentral dalam konektivitas tol. Kota yang telah berdiri sejak abad ke-6 pada masa Kerajaan Sriwijaya ini kini dilalui tiga jalur tol utama:
1. Bakauheni (Lampung) – Keramasan (Palembang)
2. Keramasan – Jambi, yang pembangunannya hampir tuntas.
3. Palembang – Bengkulu, sudah tersambung hingga Prabumulih dan diuji coba saat Idul Fitri 2023.
BACA JUGA:Tol Sumsel Bukan Sekadar Jalan, Tapi Mesin Ekonomi Hijau yang Mengubah Masa Depan
Selain tol, Palembang juga ditopang oleh Pelabuhan Tanjung Api-Api dan calon Pelabuhan Internasional Tanjung Carat.
Kehadiran infrastruktur laut ini akan menjadikannya pusat distribusi logistik berskala regional.
Daerah Penyangga di Jalur Emas
Kayuagung (OKI): Dilintasi JTTS dari Lampung, pintu masuk ke Sumsel.
Indralaya (Ogan Ilir): Terhubung langsung dengan ruas Palembang–Indralaya dan Indralaya–Prabumulih.
Prabumulih: Titik strategis jalur Palembang–Bengkulu.