KORANENIMEKSPRES.COM – Andil besar angkat ekonomi nasional berupa infrastruktur paling strategis di Provinsi Sumsel.
Infrastruktur paling strategis itu ialah jalan tol yang kian menjaring.
Pembangunan besar-besaran jalan di Sumsel hingga mendekati ratusan triliun terjadi sejak tahun 2015 hingga 2025 ini.
Beberapa ruas utama ditarget rampung mulai akhir tahun ini.
Jalan tol di Sumsel yang mampu menekan biaya logistik dan dari dan ke Pulau Jawa ini akan membantu pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6-7 persen di tahun 2025 dan 2026.
BACA JUGA:Tol Jadi Infrastruktur Strategis Ekonomi Sumsel dan Sumatera
Perekonomian Sumatera Selatan (Sumsel) tengah mengalami akselerasi berkat pengembangan empat proyek tol strategis yang siap merevolusi lanskap logistik dan distribusi regional.
Sejak jalan tol pertama, Palembang-Inderalaya, diresmikan pada 2017, Sumsel mulai menunjukkan transformasi besar dalam mobilitas orang dan barang.
Kini, empat ruas tol baru—Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, Betung-Tempino-Jambi, Simpang Indralaya-Muara Enim, dan Lubuklinggau-Curup-Bengkulu—siap menyatukan Sumsel dengan provinsi tetangga, menjadikannya pusat distribusi logistik terbesar di Sumatra.
Tol Jadi Infrastruktur Strategis Ekonomi
BACA JUGA:Menteri PU Dody: Kehadiran Jalan Tol Palembang-Jambi Dibutuhkan, Pengerjaan Dikebut!
Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, yang menjadi bagian dari Tol Trans Sumatra, membuka jalan bagi efisiensi distribusi barang pokok ke ibu kota provinsi.
Sebelumnya, distribusi barang kerap terhambat oleh kemacetan dan infrastruktur darat yang tidak memadai.
Sementara itu, tol Betung-Tempino-Jambi berpotensi memangkas biaya logistik hingga 30%. Jalur ini sangat vital untuk komoditas seperti karet dan sawit yang menjadi andalan Sumsel dan Jambi.
Tidak hanya itu, tol Simpang Indralaya-Muara Enim memperkuat sektor pertambangan dan energi.