“Program Piring Emas bertujuan untuk menekan angka tersebut dengan mengintegrasikan bantuan dari aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai lainnya, yang berperan sebagai orang tua asuh bagi balita stunting, memberikan asupan gizi tambahan selama enam bulan,” papar Pj Bupati Ahmad Rizali pada acara tersebut.
Penjabat Bupati Muara Enim, H Ahmad Rizali, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi stunting. "Dengan adanya dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat mampu dan sektor swasta, kami yakin dapat mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 17% pada tahun 2024 dan di bawah 14% pada tahun 2025," ujarnya.
BACA JUGA:Musrenbang RKPD Tingkat Kecamatan 2024 Dimulai
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Cabang Muara Enim Bayarkan Klaim Sebesar Rp399,4 Milliar
Masih kata Pj Bupati Muara Enim bahwa Puskesmas Panang Enim, yang peresmiannya bertepatan dengan peluncuran program Piring Emas, diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas. Dengan investasi sekitar Rp80 miliar per tahun dari pemerintah kabupaten untuk kesehatan, fasilitas ini menjanjikan pelayanan kesehatan yang lebih baik, termasuk pencegahan, pengobatan, dan promosi kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim, Eni Zatila, menyatakan bahwa Puskesmas Panang Enim dibangun menggunakan dana APBD dan APBN, dilengkapi dengan tiga rumah dinas untuk tenaga medis. "Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Muara Enim atas dukungan finansial yang signifikan, memastikan setiap warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas," kata Eni.
Peresmian Puskesmas Panang Enim dan peluncuran program Piring Emas dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat. Program ini diharapkan menjadi langkah signifikan dalam memerangi stunting dan mendorong lahirnya generasi emas di Kabupaten Muara Enim.(lapsus/enimekspres)