MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO - Ziarah kubur menjadi satu tradisi yang dilakukan umat Islam setiap tahun menjelang ramadhan. Tradisi itu juga terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangko Tanjung Enim, Minggu (3/3).
Dari pantauan, banyak masyarakat mendatangai pemakaman terbesar di Tanjung Enim itu sejak pukul 07.00 WIB meskipun dalam cuaca yang mendung. Mereka datang untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia. Para peziarah tampak berdoa khusuk di depan makam kerabatnya. Disamping itu juga nampak para petugas kebersihan makam tengah sibuk membersihkan rumput-rumput yang menutupi areal pemakaman.
Mereka para peziarah itu datang membawa bunga,(kembang,red), dan air menggunakan botol plastik untuk disiramkan di depan makam para kerabat. Sedangkan bunga, atau kembang yang dibawa itu ditaburkan di tanah makam sebagai tanda penghormatan.
Selain berdoa, tampak para peziarah juga membersihkan makam dari rumput-rumput kecil yang menutupi batu nisan. Mereka membawa alat dari rumah seperti cangkul kecil, dan parang yang digunakan untuk membersihkan makam dari rumput liar.
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga
BACA JUGA:Bawaslu Dapati Empat Temuan
Karnita (50), salah satu peziarah mengatakan, tradisi mendatangi makam ini sudah dilakukan dia sejak turun temurun. Terlebih kata dia, sejak suaminya meninggal dunia 7 tahun lalu dikuburkan di TPU Bangko Tanjung Enim.
"Setidaknya setahun sekali saya dan anak-anak ke makam ini untuk ziarah ke suami dan orang tua, serta kerabat yang sudah meninggal," kata Karnita.
Sementara itu, TPU Bangko ini dibuat PT Bukit Asam Tbk yang diperuntukan bagi masyarakat muslim dan non muslim yang terbesar dan terlengkap. Memiliki fasilitas penunjang seperti mushola, dan toilet, kolam retensi, dan taman rekreasi. Makam yang diresmikan sekitar tahun 2014 lalu itu menempati lahan seluas 22 hektar, yang bisa menampung 16.700 makam. Di mana lahan itu sudah dibagi sebanyak 14.700 makam untuk umat muslim, dan 2.300 non muslim.(git)