Maret Terdata 43 Penderita DBD
MUARA ENIM - Merebaknya kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di sejumlah wilayah Provinsi Sumsel cukup signifikan membuat Pemerintah Kabupaten Muara Enim mengalakkan pencegahan yang paling efektif, dengan gotong royong bersih-bersih lingkungan.
"Kalau fogging massal itu hanya nyamuk dewasa yang mati, kalau abate untuk jentik nyamuk. Kalau mau efektif harus keduanya dilakukan yakni dengan gotong royong bersih-bersih lingkungan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim dr Eni Zatila MKes, Senin (18/3).
Menurut dr Eni, untuk perkembangan kasus penyakit DBD di Kabupaten Muara Enim pada bulan Maret tahun 2024 ini tercatat sebanyak 43 orang pasien masyarakat di Muaraenim dan 1.945 orang pasien secara global di Provinsi Sumsel.
Untuk kasus paling tinggi secara global di Provinsi Sumsel di kota Palembang yakni 219 orang pasien dan yang paling sedikit di Pagar Alam 11 orang pasien. "Terhitung pada bulan Maret tahun 2024 ini kasus DBD menurun di masyarakat," ungkap nya dr Eni.
BACA JUGA:MasyaaAllah! 10 Golongan Orang yang Didoakan dan Disayang Malaikat Allah, Kamu Termasuk?
BACA JUGA:Penderita Asam Urat Harus Menghindari Buah-Buahan ini, Apa Saja?
Dijelaskan dr Eni, bahwa fogging massal pada saat ini belum dapat dianjurkan dan belum bisa di laksanakan sesuai petunjuk dari Kemenkes dan hanya dapat di lakukan fogging focus jarak 100 rumah serta abatesasi.
Untuk itu pencegahan paling efektif adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan oleh kita semua. "Ini selaras dengan sesuai edaran dari Bupati Muara Enim, agar kepada seluruh Camat dan Puskesmas untuk disampaikan kepada masyarakat dapat dilaksanakan gotong royong bersih-bersih lingkungan dalam mencegah penyakit DBD," jelasnya.(ozi)