JAKARTA, - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak janji Bonsos berlanjut hingga Desember 2024.
"Nanti setelah Juni saya akan lihat lagi APBN kita ada anggaran ndak. Kalau ada akan diteruskan, tapi (saya) nggak janji, belum janji saya," kata Jokowi di Kompleks Pergudangan Bulog saat meninjau ketersediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat penerima manfaat di Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pemerintah akan terus memantau ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memastikan apakah bansos akan berlanjut atau tidak.
"Saya akan buka dulu supaya nanti bisa diteruskan sampai Desember. Tapi sekali lagi, dilihat dulu anggarannya ada atau tidak," ujarnya.
BACA JUGA:KPU Siapkan Rapat Pleno Terbuka Untuk Tetapkan Hasil Pemilu 2024
BACA JUGA:16 Demonstran di DPR dan KPU Diamankan
Sebagai informasi, Jokowi menggelontorkan bantuan pangan berupa 10 kilogram (kg) beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sejak beberapa bulan lalu demi membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga beras.
Bantuan diberikan kepada 22 juta masyarakat penerima manfaat.
Bantuan yang disalurkan hingga Juni 2024 tersebut rencananya akan diperpanjang sampai Desember 2024. Setiap keluarga menerima bansos 10 kg beras setiap bulan.
Sedangkan Tri Rismaharini selaku Menteri Sosial Indonesia yang selama ini mengurusi Bansos, saat di terima oleh Komisi VIII DPR RI mengatakan bahwa pihaknya ridak ada kaitan dengan bansos yang dibagikan oleh Presiden menjelang Pemilu.
BACA JUGA:Optimasi Lahan Rawa
BACA JUGA:Cegah Masuk Tumbuhan dan Satwa Liar
Menurut Risma dana Bansos yang ada pada pihaknya hanyalah 78 triliun rupiah untuk tahun 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Risma setelah para anggota Komisi VIII mempertanyakan anggaran Bansos dari pemerintah yang mencapai 497 triliun rupiah.
Menurut Risma dari total anggaran Bansos yang mencapai 497 triliun rupiah tersebut, untuk anggaran kementeriannya hanyalah 78 triliun rupiah.