MUARA ENIAM, KORANENIMEKSPRES.COM - Memasuki H-1 lebaran Idul Fitri 1445 H, Pemkab Muara Enim kembali menggelar pasar murah. Pasalnya, beberapa Sembako dan komoditi sayur mayur mengalami kenaikan yang cukup signifikan akibat jumlah pedagang mulai sedikit dan pasokan barang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Dari pantauan dan informasi di pasar Inpres Muara Enim, Selasa 9 April 2024, hampir seluruh komiditi cenderung mengalami kenaikan terutama yang sering digunakan oleh masyarakat seperti cabe, bawang merah dan putih, tomat, telur ayam, daging ayam, daging Sapi, ikan dan lain-lain. Hal ini penyebabnya, selain jumlah pedagang mulai sedikit, juga pasokan barang dari agen sedikit bahkan ada yang tidak sama sekali.
"Hari ini, ikan Lele tidak ada sama sekali, sebab pasokan tidak ada terpaksa kita beli ikan Nila saja," ujar Arman (45) warga Muara Enim.
Menurut Arman, kenaikan ini, selalu terjadi setiap menjelang lebaran, tinggal kenaikannya berapa besar. Hal ini karena banyak para pedagang yang tidak lagi berjualan karena pulang kampung dan sedikitnya pasokan dari agen karena anak buahnya banyak yang pulang sehingga tidak ada yang memanen ikannya serta memang pasokan dari agen luar Muara Enim juga tidak masuk.
BACA JUGA:Rayakan Lebaran Pertama Bersama Masyarakat Muara Enim
BACA JUGA:Tradisi Pantauan Saat Lebaran di Muara Lawai
"Saya saya sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini, sebab baru tahun ini ada. Setidaknya bisa membantu masyarakat bisa membeli dengan harga normal karena kenaikannya sudah disubsidi oleh pemerintah," ujarnya.
Sementara itu Kadisperindag & UMKM Kabupaten Muara Enim Syarfuddin didampingi Kadin Ketahanan Pangan dan Holtikutura Ulil Amri dan forkopimda bahwa tujuan pasar murah ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya inflasi akibat lonjakan harga beberapa komiditi. Untuk itu, Pemkab Muara Enim melakukan subsidi dengan harapan masyarakat tetap bisa membeli dengan harga normal.
Adapun komoditi yang kita subsidi, lanjut Syarfuddin, yakni Daging Sapi sebanyak 100 Kg harga semula Rp160.000/kg sisubsidi Rp20.000/kg menjadi Rp140.000/kg, Daging Ayam sebanyak 300 Kg disubsidi Rp5.000 sehingga menjadi Rp35.000/kg dari harga semula Rp40.000/kg, Tepung Terigu sebanyak 50 Kg disubsidi Rp3.000 sehingga menjadi Rp5.000 dari harga semula Rp8.000.
BACA JUGA:Sopir Tabrak Lari, Diamankan Polsek Gunung Megang
BACA JUGA:Pantau Malam Takbiran dan Pos Pelayanan
Selanjutnya, Telur ayam sebanyak 200 kg disubsidi Rp4.000/kg sehingga menjadi Rp24.000/kg dari harga semula Rp28.000/kg. Lalu, Cabe Merah sebanyak 50 Kg disubsidi Rp10.000/kg sehingga menjadi Rp80.000/kg dari harga semula Rp90.000/kg, Bawang Merah sebanyak 100 Kg disubsidi Rp5.000/kg menjadi Rp50.000/kg dari harga semula Rp55.000/kg,
Bawang putih sebanyak 100 kg di subsidi Rp5.000 menjadi Rp 40.000/kg dari harga semula Rp45.000/kg. Kemudian, Tomat sebanyak 50 kg disubsidi Rp4000 menjadi Rp16.000/kg dari harga semula Rp20.000/kg dan Ikan Nila sebanyak 50 kg disubsidi Rp20.000 menjadi Rp30.000/kg dari harga semula Rp 50.000/kg. "Mudah-mudahan dengan program pasar murah yang masif akan meringankan beban masyarakat dan bisa menekan laju inflasi daerah," pungkasnya.(ozi)