PRABUMULIH, KORANENIMEKSPRES.COM – Warga Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Kota PRABUMULIH, mendadak heboh.
Pasalnya, seorang pemuda setempat bernama Supardi (31), warga RT 02 RW 03 Kelurahan Sungai Medang tewas bersimbah darah di malam lebaran setelah dibacok oleh tetangganya bernama Doni (28).
Insiden pembacokan yang berujung pada kematian itu, terjadi tak jauh dari salah satu warung milik warga setempat tepatnya di Kelurahan Sungai Medang Kecamatan Cambai Kota Prabumulih, Rabu dini hari 10 April 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.
Namun berkat kesigapan tim gabungan Satreskrim Polres Prabumulih dan unit reskrim Polsek Cambai,
Dalam waktu kurang 1 x 24 jam pelaku berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di hutan karet Desa Alai Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim, Rabu 10 April 2024 sekitar pukul 14.30 WIB.
Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita sebilah parang panjang yang digunakan tersangka membacok korban.
BACA JUGA:Wisata Air di Ogan Ilir Diserbu Warga
Selanjutnya, guna kepentingan penyidikan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut tersangka pembunuhan itu langsung digelandang ke mapolsek Cambai.
Informasi dihimpun, aksi pembunuhan tersebut bermula ketika Doni (pelaku) dan Supardi (korban) tengah nongkrong di warung Engga di Kelurahan Sungai medang Kecamatan Cambai.
Tiba-tiba ada sebuah kursi yang terjatuh, dan saat itu Doni menuduh Supardi yang menjatuhkannya. Tidak senang dituduh seperti itu, Supardi menjadi emosi dan berujung pada pemukulan yang dilakukan Supardi kepada Doni.
Saat itu Supardi memukul tepat mengenai pipi kiri Doni.
Namun pertikaian antara ke dua pemuda satu kampung itu dilerai oleh warga, saat itu Doni beranjak pulang ke rumahnya dengan hati penuh dendam.
Setibanya di rumah, Doni mengambil sebilah parang panjang lalu kembali ke warung tersebut. Tak jauh dari warung, Doni menunggu Supardi pulang ke rumah.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Berlebaran ke Herman Deru-Mawardi Yahya
Tak lama berselang, terlihat Supardi melintas di jalan dimana Doni sudah lama menunggunya.