KORANENIMEKSPRES.COM - Ibadah haji merupakan ibadah fisik.
Terbukti, setiap jamaah haji harus menempuh jalan kaki total sejauh 62 kilometer (Km).
Maka, dalam Islam, menunaikan ibadah haji bukan hanya bagi mereka yang mampu secara finensial saja, tapi juga mampu secara fisik.
Tapi menariknya, meski ibadah haji memerlukan ketahanan fisik di samping kemampuan ekonomi, antusias masyarakat tak pernah luntur.
BACA JUGA:Tukang Bakso Bakar Naik Haji, Kok Bisa? Ternyata Ini Rahasianya!
BACA JUGA:10 Amalan yang Dikerjakan di Awal Zulhijjah Pahalanya Setara Haji dan Umrah
Salah satu alasannya karena ibadah haji adalah perintah Allah SWT yang sangat diyakini kebenarannya oleh umat muslim di seluruh dunia.
Dalam Al Quran Surat Ali Imron Ayat 97 yang artinya:
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”
Dua hal penting dari ayat di atas dalam melaksanakan ibadah haji adalah kemampuan.
BACA JUGA:Jamaah Dilarang Keluar Kota Makkah Sebelum Puncak Haji
BACA JUGA:Sudah 8.061 Calon Jemaah Haji Berangkat dari Embarkasi Palembang, 4 Jemaah Meninggal
Yaitu mampu secara keuangan dan mampu secara fisik.
Mampu secara fisik tidak diragukan karena para ahli sudah melakukan perhitungan bahwa setiap jamaah haji harus menempuh jalan kaki sejauh 62 Km.