Atas Keberhasilan Desa Keban Agung Tekan Angka Stunting Hingga Nol Kasus
ENIMEKSPRES.BACAKORAN.CO - Keberhasilan Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul menekan angka kekerdilan (stunting) dari 20 kasus tahun 2021 menjadi nol kasus pada tahun 2023 ini menorehkan apresiasi tingkat nasional.
Atas keberhasilan tersebut Desa Keban Agung menerima penghargaan dari Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Indoensia yang diterima langsung oleh Pj Bupati Muara Enim, Dr H Ahmad Rizali, MA dari Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SP OG(K) pada acara Pelatihan dan Lokakarya Nasional dan Pemberian Penghargaan Desa/Kelurahan Bebas Stunting Tahun 2023 yang diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Raya, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta, Senin (14/11/2023).
Diektahui Desa Keban Agung (Muara Enim, Sumsel) meraih penghargaan desa bebas stunting 2023 untuk kategori intervensi spesifik.
Pentaloka Nasional, kegiatan puncak dari acara Penghargaan Pencegahan dan Pengendalian Stunting, baru-baru ini diselenggarakan dengan meriah. Penghargaan ini diberikan kepada desa, kampung, kelurahan, atau Rukun Warga (RW) yang secara konsisten menunjukkan upaya atau inovasi berdampak pada penurunan insidensi stunting di wilayahnya.
Pj Bupati Ahmad Rizali didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs H Emran Tabrani, MSi, Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim, dr Eny Zatila dan Kepala Desa Keban Agung. Pj Bupati Muara Enim mengapresiasi Desa Keban Agung yang sebelumnya menjadi lokasi khusus (lokus) penanganan kasus stunting kini berhasil menekan kasus stunting diwilayahnya hingga nol kasus. Ahmad Rizali memuji program Gita Prima atau (Gerakan Balita dengan Pertumbuhan Yang Prima) yang digulirkan Desa Keban Agung yang bermanfaat memberikan makanan tambahan kepada anak-anak dengan melibatkan bantuan CSR dan sebagainya.
Lebih lanjut, Ahmad Rizali menegaskan bahwa penekanan kasus stunting menjadi komitmen serius Pemkab. Muara Enim guna membantu menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat yang diawali dengan perbaikan pola makan, pola asuh serta perbaikan sanitasi dan akses air sehingga prevalensi kasus stunting di Kabupaten Muara Enim turun siginifikan di Provinsi Sumatera Selatan. “Saya mengajak seluruh OPD tingkat desa dan kelurahan untuk bersama dalam upaya intervensi penurunan stunting, sinergitas dan kolaborasi bersama dalam menyukseskan penanganan stunting khusunya di Kabupaten Muara Enim,” tutur Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali.
Dalam acara tersebut, Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Indonesia, M Subuh menjelaskan bahwa jumlah peserta yang mendaftar untuk Desa Bebas Stunting Award 2023 sebanyak 176, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021. Menurutnya, hal ini mungkin disebabkan oleh kekhawatiran para kepala desa atau kepala daerah terhadap konsep "bebas stunting." Namun, penilaian utama tetap berfokus pada bagaimana desa mengedepankan inovasi dan kreativitasnya dalam menjaga kesinambungan kegiatan pencegahan stunting.