Perintah menyembelih anaknya Nabi Ismail AS, ia laksanakan.
Sementara sang anak Nabi Ismail AS, taat perintah orang tua dan taat akan perintah Allah SWT.
"Maka sejarah mencatat, perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail AS adalah sejarah di mana dimulainya hari raya kurban atau Idul Adha," terang ustad Khoirurrijal.
Kedua, hari raya kurban membawa hikmah tentang sosok anak yang beriman dan sholeh yakni Nabi Ismail AS.
Ketika Nabi Ibrahim menceritakan perihal mimpinya. Sang anak Nabi Ismail AS menerima dengan penuh keyakinan, meminta sang ayah untuk menyembelih dirinya.
Pada hal pada saat itu, Nabi Ibrahim sedang cintanya kepada Nabi Ismail yang pada saat itu sudah beranjak dewasa.
Nabi Ismail AS adalah gambaran sosok anak yang sholeh dan beriman, yang bisa dicontoh oleh keluarga muslim di mana pun berada.
"Dengan anak yang sholeh, bisa menerangi kubur kedua orang tuanya. Dengan anak yang sholeh menjadi wasilah kedua orang tuanya untuk masuk surga," pesan Khoirurrijal.
pada kesempatan tersebut, ustad Khoirurrijal Alhafidz memberikan 4 ikhtiar untuk mendapatkan anak yang sholeh dan sholehah:
1.Pilih pasangan yang Sholeh/Sholehah saat membangun rumah tangga.
2.Memberi nama yg baik untuk anak, nama yang mengandung doa dan kebaikan.
3.memberi nafkah halal dan Toyyiban.
4.Mendidik anak dengan pendidikan yang baik, mengenalkan Allah SWT, Rosulullah, kenalkan tentang ajaran agama, mengajari sholat dan lain sebagainya.
"Maka, kita semua akan mendapatkan anak yang sholeh-sholehah," ungkap ustad Khoirurrijal. (@al)
Maka akan jd amal jariyah orang tua.