KORANENIMEKSPRES.COM,JAKARTA---Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan Pemerintah Daerah untuk mengonversi lahan pertanian diganti dengan kawasan perumahan dan industri. Hal ini menjaga ketahanan pangan nasional terjaga dengan baik dan produksi pertanian tidak turun.
"Kalau lahan pertanian diubah untuk kepentingan lain, pastinya lahan pertanian berkurang dan menyempit. Kalau lahan pertanian berkurang, pastinya produksi menurun," ungkap Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 24 Juni 2024.
"Oleh karena itu, saya meminta kepada Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan lahan pertanian yang ada. Bisa melalui irigasi, pompa, pengolahan tanah, pupuk dan lainnya," pesan Mendagri Tito Karnavian.
Mendagri juga meminta Pemerintah Daerah memanfaatkan lahan tidur (bukan hutan lindung), menjadi lahan produktif.
BACA JUGA: Lapas Kelas IIB Muara Enim Punya Kegiatan Tour to Blok, untuk Apa?
Sebab program ini sedang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, didukung oleh Pemda, TNI demi mencetak sawah baru dibeberapa daerah di Indonesia.
Tito Karnavian menjelaskan bahwa Pemerintah menargetkan perluasan lahan pertanian di daerah tertentu.
Dia meminta Pemda untuk koordinasi dengan Kementerian terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
BACA JUGA:Presiden Jokowi Ajak 2 Cucu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah Keliling Solo Safari
"Sehingga upaya kita untuk menambah lahan pertanian betul-betul bisa terwujud dan itu bisa meningkatkan produksi dalam negeri,” harap Mendagri sembari meminta para kepala daerah untuk memprioritaskan urusan pertanian di daerah Masing-masing dalam penyusunan APBD.(@al)