Ketiga karena di jam sore itu adalah jam keluar atau pulang anak sekolah dan jam pulang karyawan atau pegawai.
Penyebab ketiga karena banyak pengendara enggan di barisan panjang belakang antrian, sehingga menggunakan lajur kanan untuk terus mendekat ke rel perlintasan kereta api.
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali Siap Pertahankan WTP
BACA JUGA:Dishub Muara Enim Gelar Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ
Pihak kepolisian dari Satlantas Polres Muara Enim terlihat sering kali harus turun langsung mengatasi kemacetan.
Bahkan bukan hanya anggota kepolisian saja, masyarakat sekitar juga sering kali terlihat membantu lalu lintas kendaraan.
Keberadaan warga atau sering disebut Pak Ogah yang membantu kelancaran arus lalu lintas ini sangat berarti bagi pengendara.
Meski tidak meminta uang jasa kepada pengendara kendaraan, tapi terlihat sering kali pengendara memberi sejumlah uang kepada Pak Ogah tersebut sebagai tanda terima kasih.
BACA JUGA:Dewan Soroti 7 Raperda, Sidang Paripurna Di-skor Dua Kali
BACA JUGA:UPTD Dishub Muara Enim Tertibkan Angdes di Tanjung Enim
Mereka terlihat sering membantu pengendara khususnya yang akan masuk atau keluar dari dan ke arah Teluk Lubuk atau arah Kabupaten PALI.
Sebab, jika kendaraan dari arah Palembang menuju Muara Enim atau sebaliknya, tertahan dan mesti menunggu portal kereta api dibuka.
Memahami kemacaten arus lalu lintas perlu dipahami pengendara, sebab jika diperkirakan akan melintas di Simpang Belimbing Muara Enim mesti lakukan persiapan.
Misalnya, jika belum sholat ashar, maka carilah tempat sholat ashar terlebih dahulu supaya nanti sholat ashar tidak ketinggalan.
BACA JUGA:Pj. Bupati Muara Enim: Komitmen Pertahankan WTP dan Pengelolaan Keuangan Transparan
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Serahkan Hadiah Pemenang Lomba Perpustakaan Tingkat Daerah 2024