KORANENIMEKSPRES.COM,KALBAR---Sungai Kapuas, yang juga dikenal dengan nama Sungai Kapuas Buhang atau Sungai Batang Lawai, merupakan ikon alam yang luar biasa di Kalimantan Barat.
Sebagai sungai terpanjang di Pulau Kalimantan dan di seluruh Indonesia, Sungai Kapuas membentang sejauh 1.143 kilometer, menjadikannya sebagai jalur air yang sangat vital bagi kehidupan dan ekosistem di sekitarnya.
Nama Sungai Kapuas berasal dari daerah Kapuas, yang kini dikenal sebagai Kapuas Hulu.
Sungai ini mengalir dari Kapuas Hulu hingga ke muaranya, dan masyarakat setempat menyebutnya Sungai Kapuas.
BACA JUGA:Banjarmasin, Kota Seribu Sungai: Pesona Tradisi dan Modernitas
Namun, dalam sejarah Kesultanan Banjar, sungai ini dikenal sebagai Batang Lawai, yang mengacu pada daerah Lawie atau Lawai, kini bagian dari Kabupaten Melawi.
Oleh karena itu, segmen sungai yang mengalir dari Kabupaten Melawi hingga ke muara di sekitar Kota Pontianak sering disebut sebagai Sungai atau Batang Lawai.
Sungai Kapuas adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang menakjubkan, dengan lebih dari 700 spesies ikan yang hidup di dalamnya.
Dari jumlah tersebut, sekitar 12 spesies dikategorikan sebagai ikan langka, dan 40 spesies lainnya terancam punah.
BACA JUGA:Ini Wisata Populer di Gelumbang,Muara Enim. Punya Padang Savana dan Sungai yang Luas
Keanekaragaman ini menjadikan Sungai Kapuas sebagai salah satu ekosistem air tawar yang paling berharga di dunia, dengan potensi perikanan mencapai 2 juta ton.
Potensi perikanan air tawar di Sungai Kapuas sangat besar, dan sungai ini menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak masyarakat lokal.
Hutan-hutan yang masih terlindungi dengan baik di sekitar sungai berperan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem ini.
Kelestarian hutan membantu menjaga kualitas air sungai dan menyediakan habitat yang mendukung kehidupan berbagai spesies ikan dan flora fauna lainnya.
BACA JUGA:Menaklukkan Derasnya Sungai Selabung: Ketegangan dan Keseruan Arung Jeram di Danau Ranau!