“Karena modal dasar kita untuk menjadi pemuda berdaulat adalah bagaimana kita memahami prinsip-prinsip intelektualitas dan keislaman,” ungkapnya.
BACA JUGA:Polisi Cilik Muara Enim Raih Juara Favorit se-Sumsel
BACA JUGA:Kisah Cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra yang Bisa Menjadi Inspiratif Kaum Anak Muda
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa Pemuda Muhammadiyah harus memiliki rasa empati terhadap sesama kader, dan dapat meyakinkan bahwa kader dari Pemuda Muhammadiyah adalah kader terbaik.
“Jangan sampai karena beda pilihan pemimpin, kita justru mendistorsi kader yang secara organisasi dilahirkan dan dibesarkan oleh Pemuda Muhammadiyah,” tegasnya.
“Jika semuanya diterapkan, saya yakin pemuda di Sumatera Selatan bisa menjadi pemuda yang berdaulat dan mampu mewujudkan konsep pemuda negarawan,” tutupnya.
Karateker Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Selatan, Ilham Pratama, juga memberikan sambutan, menekankan bahwa musywil ini seharusnya dilaksanakan pada Juli lalu.
BACA JUGA:Hadiahnya Uang Jutaan Rupiah! Lomba Menulis Artikel Bersama Polres Muara Enim dan MKKS
BACA JUGA:Resep Es Krim Mangga yang Gampang dan Enak
Namun ditunda karena adanya jadwal konsolidasi nasional oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
“Sebagai Karateker, kami mendukung penuh pelaksanaan musywil ini hingga selesai dan berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan tertib,” katanya.
Ilham berharap, musywil ini dapat menghasilkan pemimpin yang mampu mencetak kader Pemuda Muhammadiyah yang unggul.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan tertib sehingga dapat menghasilkan Pimpinan yang dapat mencetak kader Pemuda Muhammadiyah,” tuturnya. (*)