Tetap berada di jalan yang dibenarkan oleh syariat.
Kalaupun ada keinginan untuk melakukan maksiat kepada Allah, maka keinginan itu dapat dikalahkan dengan dzikir.
Ingat bahwa dalam maksiat ada konsekuensi besar yang harus diterima, berupa balasan atau siksaan dari Allah swt.
BACA JUGA:Gelar Pawai Peringatan Tahun Baru Islam
Dzikir atau mengingat Allah dapat dilakukan dengan berbagai macam. Mulai dari menggunakan lisan, hati, maupun dengan keduanya.
Baik secara jahar atau suara keras maupun secara sirr atau suara pelan. Hendaknya kita juga berdzikir dalam situasi apapun dan di manapun.
Allah swt telah menegaskan dalam firman-Nya, bahwa dzikir akan memberikan ketenangan untuk hati seseorang.
“Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram,” (QS Ar-Ra’du: 28).
BACA JUGA:8 Kebiasaan Dilarang Islam tapi Anehnya Malah Banyak Dilakukan Orang, Berikut Alasan dan Dalilnya
2.Taat kepada Allah
Selanjutnya, hati kita senantiasa akan diberikan ketenangan sebab ketaatan kita kepada Allah swt.
Hamba yang taat akan dicintai Allah swt. Dan taat ini adalah salah satu sifat orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah.
Sebagai bentuk kecintaan Allah terhadap hambanya yang taat, Allah akan memberikan ketentraman dalam hatinya. Memberikan jalan keluar dari setiap persoalan.
Masalah-masalah yang dihadapi akan cepat terurai. Bahkan ia akan dilimpahi rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an :
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah, Masyarakat Tegalrejo Muara Enim Pawai Ta’aruf Keliling Desa
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberikan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga,”(QS Ath-Thalaq: 2-3).