KORANENIMEKSPRES.COM,---Raden Muhammad Thomas Djamal Faizal, atau yang lebih dikenal sebagai Tommy J Pisa, adalah seorang penyanyi legendaris di Indonesia yang populer pada era 1980-an.
Lahir di Palembang pada 1 September 1954 (dalam literatur lain disebutkan 18 September 1955), Tommy J Pisa memulai karier musiknya dari panggung kecil hingga meraih ketenaran nasional.
Karier Tommy J Pisa dimulai ketika ia berpartisipasi dalam berbagai acara musik di TVRI dan memenangkan ajang musik di Sumatera Selatan.
Keberuntungan berpihak padanya ketika ia hijrah ke Jakarta pada tahun 1974 dengan bermodalkan ijazah SMP.
BACA JUGA:Anya Geraldine, Artis Sekaligus Pengusaha Muda Sukses yang Cantik
Kesempatan besar datang ketika ia menyanyikan lagu di sebuah acara pernikahan dan menarik perhatian produser Topi Nada Record serta penyanyi Endang S Taurina.
Hal ini berujung pada tawaran rekaman dan menjadi pintu gerbang karier profesionalnya di industri musik.
Tommy merilis album pertamanya, "Dia yang Kutunggu", setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Jayabaya.
Namun, sebelum album tersebut dirilis, ia diminta untuk mengganti nama panggungnya.
Akhirnya, ia memilih nama Tommy J Pisa, di mana "J" berasal dari nama "Jose," dan "Pisa" terinspirasi dari Menara Pisa di Italia.
BACA JUGA:Mikha Tambayong: Artis Multitalenta dengan Karier Cemerlang
Tommy J Pisa menjadi terkenal dengan lagu-lagu pop melankolis yang menyentuh hati, seperti *"Suratan," "Di sini Batas Kota Ini," "Surat untuk Kekasih," "Biarkan Aku Menangis," dan "Biar Kucari Jalanku."
Selama lebih dari 10 tahun, Tommy berhasil mempertahankan popularitasnya di tengah kemunculan artis-artis baru. Ia dijuluki "Raja Galau" berkat lagu-lagunya yang bernuansa galau.
Selama karier musiknya, Tommy J Pisa merilis lebih dari 20 album, bahkan beberapa sumber menyebutkan lebih dari 50 album.
Ia juga sempat mencoba peruntungannya di dunia seni peran dengan berakting di film "Kamus Cinta Sang Primadona"(1988).