Di dalam kesabaran sesungguhnya ada kebaikan dalam melakukan ketaatan lebih dituntut oleh syara’ daripada kebaikan meninggalkan maksiat yang dilarang oleh Allah SWT.
Dalam bersabar untuk ketaatan kepada Allah SWT ini memiliki 3 jenis sabar, yaitu:
a.Sabar sebelum tergesa-gesa melakukan perbuatan tersebut, membetulkan niat ikhlas dan menjauhi unsur riya di dalam diri sendiri.
BACA JUGA:Shalat Tapi Masih Masuk Neraka, Kok Bisa?
BACA JUGA:Ciri Shalat Orang Munafik Salah Satunya Tidak Shalat Berjama'ah
b.Sabar dalam keadaan sedang mengerjakan sesuatu ketaatan sepaya tidak lalai, tidak malas dan tidak khusuk menjalankan ibadah yang Allah SWT perintahkan.
c.Sabar selepas daripada beramal, yaitu janganlah melihat diri sendiri dengan pandangan yang ujub atau bangga dengan diri sendiri yang telah dimiliki yang telah Allah SWT kasih.
2.Sabar Dalam Meninggalkan Maksiat dan Perkara-Perkara yang Diharamkan
Dalam hal ingin berbuat baik itu sangatlah susah, apalgi jika kita ingin meninggalkannya, semakin kita ingin meninggalkan perbuatan yang maksiat, semakin dia datang mendekat.
BACA JUGA:Keutamaan Shalat Sunnah Dhuha yang Harus Kamu Ketahui
Inilah yang membuat kita harus bersabar dalam meninggalkan maksiat dan juga perkara-perkara yang haram lainnya tetapi kita harus berusaha.
3.Sabar Dalam Ketentuan yang Menyakitkan
Nomor 3 jenis sabar adalah setiap yang bernyawa tidak mungkin tidak pernah merasakan sakit dalam hidupnya.
Baik itu sakit badan, kesakitan jiwa, rugi harta benda dan paling berat adalah kehilangan orang yang tersayang, itu sangat berat kita menjalaninya.
Tetapi kita harus bersabar dengan ujian yang diksih oleh Allah SWT, agar diangkat derajat kita.
BACA JUGA:9 Istilah Dalam Bahasa Arab yang Wajib Diketahui Oleh Umat Islam