KORANENIMEKSPRES.COM,----Gunung Merapi, salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, dikenal karena aktivitas vulkaniknya yang hampir konstan.
Nama "Merapi" berasal dari gabungan kata "meru" yang berarti gunung, dan "api," sesuai dengan sifatnya sebagai gunung berapi aktif.
Puncak gunung ini hampir selalu mengepulkan asap, bahkan selama 300 hari dalam setahun.
Merapi termasuk dalam kategori gunung api stratovolcano, yang berciri khas gunung tinggi berbentuk kerucut.
BACA JUGA:Pesona Cangkringan: Destinasi Menawan dengan Pemandangan Gunung Merapi
Gunung jenis ini terdiri atas lapisan lahar keras, tephra (material vulkanik hasil erupsi), serta debu vulkanik.
Merapi terkenal dengan letusannya yang eksplosif dan periodik, yang disebabkan oleh sumbatan lahar yang memerangkap gas panas serta magma di bawah tanah.
Ketika tekanan gas terlalu tinggi, gunung ini meletus dalam bentuk hujan abu panas dan ledakan vulkanik dahsyat.
Aktivitas Merapi telah berlangsung selama lebih dari 10.000 tahun.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Gunung Merapi dan Merbabu dari Tol Boyolali
John Seach, seorang ahli vulkanologi asal Australia, menyebutkan bahwa letusan Merapi terus meningkat dalam hal kekuatan eksplosifnya, sering disertai aliran lahar andesit kental.
Menurut Rick Wunderman dari Smithsonian Institution's Global Volcanism Program, material vulkanik dari dasar gunung harus menempuh jarak 48 kilometer untuk mencapai permukaan, menunjukkan betapa besarnya tekanan di dalam gunung.
Letusan Merapi sejak akhir Oktober lalu menimbulkan kecemasan di Indonesia.
Meskipun para ahli memantau aktivitasnya dengan cermat, waktu pasti kapan gunung api ini akan menghentikan aktivitasnya masih sulit diprediksi.
BACA JUGA:Gunung Bromo, Destinasi Wisata Ikonik di Jawa Timur