KORANENIMEKSPRES.COM - Dukungan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati Muara Enim, Ramlan Holda-Ropi Alex Candra (RAPI) terus bermunculan.
Terbaru, warga Desa Panang Jaya dan Desa Penanggiran menyatakan siap menangkan pasangan RAPI.
Untuk mewujudkan kemenangan pasangan nomor urut 4 tersebut, di dua desa tersebut kini sudah terbentuk Tem Laskar RAPI.
Tekad menghantarkan RAPI di Pilkada 2024 ini disampaikan Ketua Team Laskar RAPI Romi Ananto.
BACA JUGA:RAPI Dorong Percepatan Pemekaran Kabupaten RL2 dan Gelumbang
BACA JUGA:Ikut Tabuh Rebana, RAPI Disambut Hangat Masyarakat Semende
Romi mengungkapkan, pasca terbentuknya Team Laskar RAPI Desa Panang Jaya dan Desa Penanggiran, pihaknya akan siap memenangkan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim Drs Ramlan Holdan dan Ropi Alex Candra (RAPI) di Pilkada Muara Enim periode 2024-2029.
Lanjut Romi saat berada di Posko pemenangan RAPI di Muara Enim tersebut, bahwa keinginan masyarakat agar Kabupaten Muara Enim dipimpin sosok putra daerah yaitu RAPI sangat didambakan.
Alasan berikutnya, keduanya (RAPI) punya rekam jejak yang baik, serta perpaduan Hulu dan Hilir.
Sehingga dirinya meyakini RAPI dapat berbuat adil serta bijak dalam memeratakan pembangunan, dan itu terbukti melalui program -program yang diusung RAPI sangat begitu menyentuh bagi masyarakat.
BACA JUGA:RAPI Ingin Melemang jadi UMKM Bangkitkan Perekonomian Masyarakat
BACA JUGA:Warga Panang Jaya Teriak RAPI Menang
"Alhamdulillah sekarang sudah banyak Team Paslon lain yang merapat ke Paslon Nomor 4 RAPI bahkan sudah menyatakan sikap baik itu lisan maupun tertulis, artinya mereka sudah sadar, bahwa Paslon RAPI memang benar-benar apa adanya serta terbuka untuk semua," ungkap Romi.
Dikatakan Romi, bahwa pada umumnya masyarakat Desa Panang Jaya dan Penanggiran pun kini sudah mulai terbuka bahkan sudah cerdas untuk memilih sosok kriteria seorang pemimpin yang akan dijadikan Kepala Daerah.
Masyarakat tidak mau lagi terulang kembali ke masa lalu yang mana Kabupaten Muara Enim tercatat mendapatkan rekor catatan terburuk, serta dalam satu tahun telah tujuh kali pergantian Penjabat kepala daerah.