BACA JUGA:Kulit Bawang Merah: Dari Sampah Dapur Menjadi Solusi Pertanian dan Pestisida Alami
Gunakan pupuk organik cair seminggu sekali. Cara membuat:
Fermentasi kotoran kambing, serasah daun kering, dan daun hijau (seperti gulma atau sisa sayuran) selama 15 hari.
Untuk penggunaan, campurkan 20 ml pupuk cair dengan 1 liter air dan aplikasikan dengan teknik kocor (menyiram langsung di sekitar batang).
5. Pemupukan di Fase Generatif (Pembungaan dan Pembuahan):
BACA JUGA:Bendungan Tiga Dihaji Rp3,7 Triliun: Solusi Pertanian dan Energi di Sumsel, Ini Target Selesainya!
Saat fase generatif, ubah campuran fermentasi:
Ganti kotoran kambing dengan kulit pisang matang.
Tambahkan pupuk kompos atau ampas fermentasi secukupnya di sekitar batang tanaman.
Dengan mengikuti tips yang telah kami bahas, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menanam cabai organik.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Soroti Potensi Ekonomi Pertanian Sulawesi Selatan Seiring Pembangunan IKN
Perawatan yang baik, pemupukan yang tepat, dan pengendalian hama secara alami adalah kunci untuk mendapatkan tanaman yang sehat dan produktif.
Selamat mencoba, dan semoga kebun cabai Anda menghasilkan buah yang melimpah dan memberikan kepuasan tersendiri dalam setiap panennya.
Jangan ragu untuk berbagi pengalaman dan hasil panen Anda.
Selamat mencoba! Dengan perawatan dan pemupukan yang tepat, tanaman cabai Anda akan tumbuh subur dan menghasilkan buah yang lebat.