BACA JUGA:Muara Enim Kalah dari OKI Soal Luas Perkebunan Karet
- Muara Enim: 173.441 ton (naik dari 173.228 ton di 2022)
- Ogan Komering Ulu (OKU): 15.395 ton (penurunan signifikan)
- Banyuasin:Stabil di sekitar 103.890 ton
- PALI:Produksi melonjak dari 43.731 ton (2022) menjadi 60.375 ton (2023)
Beberapa wilayah mengalami penurunan produksi, seperti Musi Rawas Utara dan Prabumulih, sementara OKI dan Muara Enim tetap menunjukkan konsistensi yang baik.
BACA JUGA:Fakta, Perkebunan Karet Terluas di Sumsel Bukan di Muara Enim
Faktor Peningkatan Produksi
- Perbaikan teknik budidaya: Aplikasi teknologi dan praktik pertanian modern.
- Kondisi iklim yang mendukung: Memastikan ketersediaan air dan nutrisi.
- Pengembangan sektor perkebunan: Peningkatan kapasitas petani dan infrastruktur produksi.
Potensi Ekonomi dari Karet Sumsel
Keberhasilan sektor ini tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal tetapi juga mendorong ekspor dan mengurangi ketergantungan pada komoditas lain.
Upaya berkelanjutan dari pemerintah dan petani diharapkan terus memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai sentra produksi karet nasional.