Kasubsi Giatja, Zulaiwan Fajri, juga memberikan keterangan tambahan terkait pengolahan lahan yang dilakukan.
BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muara Enim Gelar Sosialisasi Survei Penilaian Integritas SPI-KPK kepada Pengunjung
BACA JUGA:Razia Kamar Hunian: Lapas Muara Enim Tingkatkan Deteksi Dini Gangguan Kamtib
“Untuk mendukung akselerasi program ketahanan pangan Menteri, kami mengambil inisiatif cepat dalam mengolah lahan kosong yang masih tersedia di sekitar Lapas,” ujar Zulaiwan.
Pemilihan semangka sebagai komoditas utama didasari oleh kemampuannya untuk tumbuh subur di iklim setempat serta tingginya nilai gizi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan warga binaan secara holistik.
Zulaiwan menyatakan bahwa program pertanian semangka ini adalah contoh nyata dari upaya Lapas Muara Enim dalam mewujudkan lapas yang mandiri secara pangan.
BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas Tim Kehumasan Lapas
BACA JUGA:Kalapas Muara Enim Jalin Sinergitas Bersama Kejaksaan dan Pengadilan Muara Enim
Di samping menambah diversifikasi hasil pertanian, langkah ini diharapkan dapat menciptakan siklus pembelajaran dan kemandirian ekonomi yang berkesinambungan.
Melalui inisiatif tersebut, Lapas Muara Enim berkomitmen untuk tidak hanya mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
Tetapi juga melibatkan para warga binaan dalam kegiatan produktif yang bermanfaat bagi masa depan mereka dan masyarakat luas.