MUARA ENIM, KORANENIMEKSPRES.COM - Tahun 2025 Pemkab Muara Enim merencanakan akan membangun jalan alternatif Simpang Belimbing.
Jalan alternatif ini mendesak dibangun karena seringnya terjadi kemacetan panjang di pintu perlintasan Kereta Api Simpang Belimbing.
Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan usai menghadiri acara upacara peringatan hari Korpri ke 53 yang berlangsung di Lapangan Merdeka Muara Enim, Senin 18 November 2024.
Dikatakannya, bahwa Dinas PUPR bersama Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Muara Enim telah melakukan survey jalan alternatif Desa Simpang Tanjung Kecamatan Belimbing dan berakhir di jalan akses PLTU Sumsel I, Desa Tanjung Menang, Kecamatan Rambang Niru.
BACA JUGA:Kemacetan Kendaraan di Jalan Simpang Belimbing Muara Enim Kian Parah, Kenapa? Lakukan Persiapan!
BACA JUGA:Anggota Satlantas Atasi Kemacetan di Perlintasaan Rel Kereta Api Simpang Belimbing
Pj Bupati Muara Enim mengatakan bahwa jalan alternatif tersebut diusahakan akan dibangun tahun 2025.
Dan di awal bulan Desember 2024 akan kita rapatkan untuk pencegahan awal bahwa pada hari besar Natal dan Tahun Baru selalu terjadi kemacetan karena volume kendaraan mengalami peningkatan.
"Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru pencegahan awalnya akan kita bahas bersama PT KAI dan juga pembahasan pembangunan fly over kedepannya agar lebih cepat lagi," ujar H Henky Putrawan.
Lanjutnya, semuanya akan dibahas mulai dari jalur alternatif, pengurangan jam operasiol pada jam-jam rawan macet hingga pembangunan fly over dan cara mengatasinya terjadi kemacetan khususnya hari Jumat dan Minggu.
BACA JUGA:Waspada Macet, Arus Balik Mudik Simpang Belimbing Mulai Ramai
BACA JUGA:Bupati Minta OPD Kurangi Perjalanan Dinas Tidak Urgen
Untuk jalan alternatif, kata dia, semunya harus sudah disterilkan, dirinya akan mendorong agar pembangunan jalan alternatif simpang Belimbing segera dilaksanakan Tahun 2025.
Dirinya menargetkan jalan alternatif dapat beroperasional nantinya sehingga dapat menjadi solusi kemacetan Simpang Belimbing yang telah dikeluhkan masyarakat. (ozi)