KORANENIMEKSPRES.COM,-- Di luar pulau jawa, puluhan triliun saat ini sedang diguyur ke Sumsel dalam menuju pusat ekonomi baru.
Jika tahun 2025 nanti realisasi Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin, maka lengkaplah sudah persiapan Sumsel menyongsong pusat ekonomi baru.
Sebab, saat ini sudah ada Pelabuhan Tanjung Api-api dan Pelabuhan Bom Baru dalam melayani arus barang dan orang secara internasional lewat jalur laut.
Sedangkan di jalur udara, Bandara Sultan Mahmud Badarudin II fasilitasnya bertaraf internasional.
BACA JUGA:Sumsel Menuju Pusat Ekonomi Baru di Indonesia, Seabrak Alasan dan Fakta
Ini seabrak alasan dan fakta Sumsel menuju pusat ekonomi baru di Indonesia.
Sejak pemerintah meluncurkan program Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE) pada Agustus 2017, ekonomi Indonesia tidak boleh lagi tersental di Jakarta dan Pulau Jawa.
Berdasarkan 3 pilar KPE yaitu lahan, kesempatan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Provinsi Sumsel termasuk paling bisa jadi pusat ekonomi baru di Indonesia.
1. Dari sisi lahan, merujuk data BPS Prov Sumsel, ada sebanyak 474.586 hingga 596.550 ribu hektar lahan potensial yang bisa dikelola dan dibangun untuk kegiatan ekonomi.
BACA JUGA:Kenapa Sumsel Bisa Jadi Pusat Ekonomi Baru di Indonesia? Begini Jawab dan Realitanya
2. Dari sisi SDM, 8.837.301 penduduk Sumsel, 8,43 hingga 8,55 persen penduduk berlatar belakang pendidikan sarjana dan berlatar belakang pendidikan SMA sederjat ada 30,71 persen.
3. Dari sisi kesempatan, baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah Provinsi Sumsel terus membuka kesempatan seluas-luasnya terutama kepada investor untuk membuka usaha di Sumsel.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan adalah realita pertama bahwa pemerintah ingin pemerataan ekonomi.
Sebab, 79 tahun sudah Indonesia merdeka perputaran ekonomi terfokus di Jakarta dan Pulau Jawa.