MUARAENIM, KORANENIMEKSPRES.COM, Partai Golkar Kabupaten Muara Enim mengeluarkan pernyataan sikap terkait hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muara Enim 2024.
Bersama partai koalisi, yaitu Partai Nasdem dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar berhasil mengantarkan pasangan Edison-Sumarni (SONNI) sebagai calon bupati dan wakil bupati terpilih berdasarkan hasil sementara.
Partai Golkar dan koalisi komitmen bersama untuk mengawal hasil Pilkada hingga tingkat Kabupaten Muara Enim menjadi prioritas utama demi memastikan proses demokrasi berjalan transparan dan sesuai harapan masyarakat.
Kepada koranenimekspres.com, sekretaris Partai Golkar Kabupaten Muara Enim, Eka Ochta Reza, SH., M.Kn., menyatakan bahwa partainya telah menyiapkan langkah strategis untuk memastikan hasil Pilkada mencerminkan pilihan rakyat.
BACA JUGA:Tahapan Pilkada 2024 Sampai Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
BACA JUGA:Begini Sikap Partai Demokrat Atas Kemenangan Edison-Sumarni di Pilkada Muara Enim
“Kami berkomitmen penuh mengawal setiap tahapan penghitungan suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk memastikan hasil suara pasangan Edison-Sumarni sesuai dengan hasil yang terhimpun di Tempat Pemungutan Suara (TPS),” ujar Ochta Minggu 1 Desember 2024.
Menurut Ochta, Partai Golkar mengandalkan keberadaan Badan Saksi Nasional (BSN) yang bertugas memantau setiap proses Pilkada.
“Sebagai partai dengan infrastruktur saksi yang kuat, kami siap mengawal proses ini dengan data konkret,” tambahnya.
Ochta juga menyebut bahwa Golkar telah menugaskan saksi partai dan Ketua Kecamatan Golkar se-Kabupaten Muara Enim untuk hadir di seluruh TPS.
BACA JUGA:PDIP Kawal Penghitungan Suara Pilkada 2024 dan Pastikan Hasil Perhitungan Kongkrit
BACA JUGA:Pj Bupati Ajak Masyarakat Tunggu Hasil Pilkada Resmi dari KPU, Himbau Masyarakat Jaga Kondusifitas
Hasil sementara menunjukkan pasangan Edison-Sumarni unggul dibandingkan kandidat lain, berkat dukungan luas masyarakat Muara Enim.
Ochta menekankan bahwa penghitungan suara dilakukan berdasarkan formulir C1 yang sah, sehingga data yang digunakan untuk monitoring sudah terjamin keabsahannya.
“Kami percaya hasilnya tidak akan berubah, karena semuanya berbasis data yang konkret,” tegas Eka.