BACA JUGA:Ambisi dan Sejarah Sumsel: Jadi Pusat Bisnis dan Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia
Menurutnya, teknologi justru dapat menjadi alat inovasi untuk mempertahankan eksistensi media di era digital.
Dahlan Iskan, tokoh senior media sekaligus mantan Menteri BUMN, turut memberikan pandangannya dalam diskusi tersebut.
Ia menekankan bahwa meski teknologi terus berkembang, media harus tetap eksis dengan menjaga kreativitas dan menjalin kolaborasi.
Dahlan mengingatkan bahwa wartawan tidak boleh hanya fokus pada konten yang viral, tetapi juga harus menghasilkan karya jurnalistik yang memiliki manfaat nyata bagi masyarakat.
BACA JUGA:Sumsel Ukir Sejarah Baru, Berambisi Jadi Pusat Bisnis dan Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia
“Wartawan harus menulis untuk kepentingan publik, bukan sekadar kepentingan pribadi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan dari tren media sosial, di mana informasi yang terlalu singkat berpotensi membuat pola pikir pembaca menjadi dangkal.
Oleh karena itu, ia mendorong wartawan untuk kembali menghadirkan tulisan yang lebih mendalam dan bernilai.
Seminar dalam rangka HPN 2025 ini menegaskan pentingnya keberlanjutan media di tengah era digitalisasi dan perkembangan AI.
BACA JUGA:Muara Enim Siap Pimpin Sumsel Jadi Magnet Rotasi Ekonomi Baru di Indonesia
Dengan kemampuan beradaptasi serta kolaborasi yang erat, media dapat terus menjalankan perannya dalam menyampaikan informasi yang berkualitas kepada publik.
M. Royan pun menambahkan, “Kita harus terus menghadapi tantangan zaman. Kemajuan teknologi adalah alat yang harus kita manfaatkan agar media tetap relevan dan diterima masyarakat.”
Melalui seminar ini, para peserta mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana konsep Ekonomi Pancasila dan kecerdasan buatan dapat membentuk masa depan Indonesia, baik dalam sektor ekonomi maupun industri media.
Dengan menghadapi tantangan global dan perkembangan teknologi secara sinergis, kerja sama antara pemerintah, pelaku ekonomi, dan media menjadi kunci utama dalam menciptakan kemajuan yang berkelanjutan.