Legenda Pulau Kemaro: Kisah Cinta Tragis di Tengah Sungai Musi

Legenda Pulau Kemaro: Kisah Cinta Tragis di Tengah Sungai Musi --

KORANENIMEKSPRES.COM,----Di balik keindahan Pulau Kemaro, yang terletak di Sungai Musi, Palembang, tersimpan kisah cinta tragis yang melegenda.

Cerita ini bermula pada zaman kerajaan Palembang, ketika seorang putri raja bernama Siti Fatimah dipersunting oleh saudagar kaya asal Tiongkok, Tan Bun An.  

Hadiah Misterius dari Negeri Tiongkok 

Setelah pernikahan mereka, Siti Fatimah diajak ke Tiongkok untuk bertemu keluarga Tan Bun An.

Saat kembali ke Palembang, mereka membawa oleh-oleh berupa tujuh guci. Namun, saat dibuka di atas kapal yang melintas Sungai Musi, Tan Bun An kecewa karena guci-guci itu hanya berisi sawi asin. Tanpa berpikir panjang, ia membuang guci-guci tersebut ke sungai.  

BACA JUGA:Sensasi Baru ke Pulau Kemaro! Jembatan Tongkang Buka Akses Gratis, Cap Go Meh 2025 Makin Meriah

Tak disangka, salah satu guci pecah di atas kapal, dan ternyata di dalamnya tersimpan emas.

Sadar telah membuang harta berharga, Tan Bun An langsung terjun ke Sungai Musi untuk mengambil kembali guci-guci itu.

Namun, ia tidak pernah muncul kembali ke permukaan.  

Cinta yang Berakhir di Sungai Musi

Melihat sang suami dan pengawal-pengawalnya tak kembali, Siti Fatimah merasa cemas.

BACA JUGA:Pulau Kemaro: Misteri Cinta, Sejarah Tersembunyi, dan Keindahan yang Bikin Penasaran!

Dengan penuh cinta dan kesetiaan, ia pun ikut terjun ke Sungai Musi untuk menyusul Tan Bun An. Namun, takdir berkata lain—Siti Fatimah juga tak pernah muncul kembali.  

Konon, dari tempat mereka tenggelam, muncul  gundukan tanah yang kini menjadi Pulau Kemaro. Pulau ini kemudian dikenal sebagai simbol cinta abadi yang tragis antara Siti Fatimah dan Tan Bun An.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan