Masyarakat Keluhkan Tumpukan Sampah di Pinggiran Jalan Masuk Desa Kepur

Tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan masuk Desa Kepur Kecamatan Kota Muara Enim dikeluhkan masyarakat. Foto: sigit--

MUARAENIM, KORANENIMEKSPRES.COM– Tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan masuk Desa Kepur Kecamatan Kota Muara Enim dikeluhkan masyarakat. 

Sudah hampir lima bulan, sampah-sampah tersebut dibiarkan teronggok begitu saja, membentuk tumpukan besar yang mencemari lingkungan dan menimbulkan bau tidak sedap. 

Keadaan ini semakin memperburuk kualitas lingkungan yang sudah sangat mengganggu kesehatan warga sekitar.

Masyarakat Desa Kepur mengungkapkan rasa kecewa dan frustrasi mereka terhadap minimnya perhatian dari pemerintah desa yang dinilai tidak bertindak cepat untuk mengatasi persoalan ini. 

BACA JUGA:Sumsel Gaspol! Dari Batu Bara Jadi Gas, Dari Sampah Jadi Listrik – Revolusi Ekonomi Era Baru!

BACA JUGA:Sampah Menumpuk di Palembang? Kini Jadi Energi Terbarukan!

Warga merasa terabaikan, terutama setelah upaya untuk mencari solusi dengan melibatkan perangkat desa tidak mendapat respon yang memadai.

“Ini sangat memalukan. Kita sudah berusaha berbicara dengan pemerintah desa, bahkan melakukan konsolidasi dengan warga, tapi tak ada tanggapan yang serius. Sampah terus menumpuk, dan bau busuk ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Padahal, ini adalah jalur utama yang dilalui banyak orang, apalagi desa ini adalah pintu gerbang menuju kawasan lainnya,” keluh Andi Irawan, seorang tokoh pemuda yang juga pemerhati lingkungan di Desa Kepur. 

Andi menambahkan, meskipun Pemerintah Kabupaten Muara Enim sering kali meraih penghargaan Adipura untuk kebersihan, kenyataannya kondisi kebersihan di tingkat desa, terutama di sekitar sungai Lematang yang merupakan sumber kehidupan warga, sangat memprihatinkan. 

"Apa yang di canangkan pemerintah daerah tentang kebersihan seolah hanya omong kosong. Tumpukan sampah ini mencemari salah satu aset penting desa, yaitu Sungai Lematang. Ini harus segera ditangani," tambah Andi dengan nada kecewa.

BACA JUGA:Dari tol panjang, pelabuhan modern, sampai sampah bisa jadi listrik! Sumsel udah kayak film masa depan!

Warga setempat juga mengungkapkan keluhan yang sama. 

Mereka mengaku sudah beberapa kali meminta pemerintah desa untuk menyediakan tempat sampah yang memadai agar masyarakat tidak sembarangan membuang sampah. Namun, harapan tersebut tak kunjung terwujud. 

“Kami tidak tahu harus mengadu ke siapa lagi. Tempat sampah saja tidak ada, apalagi tindakan nyata dari pemerintah desa,” ujar seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan